Jakius: Musim Hujan Masyarakat Diminta Waspada Banjir

Editor: Redaksi author photo
LANDAK (Kalbar News) - Penjabat Bupati Landak Jakius Sinyor mengajak masyarakat Kabupaten Landak untuk selalu waspada bila hujan datang bisa mengakibatkan bencana banjir dan terjadinya tanah longsor.

"Saya mengajak masyarakat selalu waspada dan berhati-hati karena kita tidak bisa melawan alam, " kata Jakius di Ngabang,  Senin (6/3).

Ia mengatakan, paling tidak dengan selalu siap dan waspa bencana banjir dan tanah longsor bisa meminimalisir bencana. "Kita persiapkanlah sebaik mungkin, " katanya.

Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak diminta untuk selalu siap bila ada bencana langsung ke tempat terjadi bencana.

Sebelumnya Kepala BPBD Landak Banda Kolaga mengatakan berdasarkan rapat propinsi beberapa waktu lalu  agar setiap daerah di Kalimantan Barat mengeluarkan surat Siaga Karhutla.

"Ini dimaksudkan pada bulan Januari lalu terjadi kebakaran di kota Pontianak.  Namun B kondisi saat ini, saya belum berani mengeluarkan surat tersebut. Tapi saya masih memberlakukan SK Siaga Darurat Banjir dan Longsor  yang berakhir pada bulan Maret nanti, "kata Banda.

Banda mengatakan, ini artinya SK masih berjalan hingga awal Maret 2017. Apa bila melihat kondisi
hujan masih tinggi,  maka SK surat itu akan diperpanjang. Sementara SK. Karhutla belum dikeluarkan.

"Apa bila terjadi kebakaran disalah satu daerah di Kabupaten Landak. Maka akan dikeluarkan SK Karhutla. Khusus terbatas pada kecamatan-kecamatan curah hujannya agak kurang, " katanya.

Terkait  situasi hujan saat ini, mantan Kasat Pol PP ini bersyukur Camat Menjalin mengingatkan warganyan untuk mengantisipasi datangnya banjir, banjir bandang dengan lembaga-lembaga yang ada.

"Biasanya di kecamatan sudah terbentuk siaga pemadam api,  siaga desa tangguh bencana dan mereka sudah bisa mengunakan itu, " jelasnya.

Terkait operasional mereka,  lanjut Banda Kolaga,  masih mengunakan dana swadaya mereka.

"Dari hasil rakor nasional,  lembaga yang ada di kecamatan ini masih bisa difasilitasi. Terutama terhadap peningkatan Sumber Daya Manusianya. Yaitu pelatihan-pelatihan. Apa bila mereka mereka tidak diberikan pelatihan maka percuma saja pembentukannya.  Hal semacam inilah diingatkan dalam Rakornas lalu, " jelasnya.

Dalam Siaga Darurat Banjir dan Longsor ini ada pola yang digunakan, apabila terjadi bancana disalah satu daerah  kita aktif dengan teknologi kita sampaikan laporan ini. ke bnpb.  dengan data kasar telah terjadi bencana misal putus jembat. mengakibatkan jalur bebera desa terputus.  dapat laporan. ini bnpb. pusat akan langsung turun kelokasi yang terjadi bencana.

"Mereka akan turun langsung dan melihat kondisi yang terjadi. Bila terjadi dengan manusianya membutuhkan dana maka BNPB akan membuat laporan besok atau lusa akan keluar dana bantuan untuk bencana.  Beda dengan yang dulu sistimnya panjang kalau sekarang diperpendek, " katanya. (kun)




Share:
Komentar

Berita Terkini