Pontianak, 1 April 2017
Hoax merupakan penyakit masyarakat baru, kemajuan perkembangan teknologi informasi khususnya dunia maya saat ini semakin pesat. Beredarnya informasi palsu atau berita bohong merupakan salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi tersebut. Informasi bohong ini disebut dengan hoax yang akhir-akhir ini beredar luas di tengah-tengah masyarakat.
Kapolda Kalimantan Barat, Irjen (Pol) Drs. Musyafak, SH, MM, sangat menyayangkan peristiwa pengeroyokan oleh warga masyarakat terhadap MM yang mengakibat Meninggal Dunia di Kantor Desa Amawang Kec. Sadaniang Kab. Mempawah, yang terjadi pada hari minggu 26 Maret 2017 sekitat jam 15.30 wib.
MM warga Pontianak asal Kota Bandung, menjadi korban Hoax isue penculikan anak, Ka SPK Polres Mempawah bersama Kanit reskrim, kanit intel dan anggota Sabhara sudah berusaha mengamankan korban yang dijumpai dalam kondisi babak belur saat diamuk massa, namun saat korban mau dievakuasi dibawa ke mobil patroli, massa makin beringas dan menerobos pintu tempat korban diamankan dan massa membabibuta mengeroyok korban dan akhirnya korban meninggal dunia lalu korban dibawa ke RS.Rubini Mempawah, "ujar Ka SPK Polres Mempawah Ipda Bambang.
Hasil penyelidikan diperoleh informasi, bahwa Korban sedang mencari alamat anak kandungnya yang sudah menikah dengan warga setempat, bertujuan untuk mengunjungi Cucu nya daripada Korban. Tatapi pada saat perjalanan si korban tidak tahu persis rumah anaknya tersebut sehingga menimbulkan kecurigaan masyarakat setempat karena gerak gerik korban mencurigakan. Masyarakat setempat dikompori isue penculikan anak, tanpa konfirmasi langsung bertindak sendiri anarkis dan membabi buta.
Hal ini menjadi perhatian serius jajaran Kepolisian, Kapolda Kalbar meminta warga masyarakat jangan mudah percaya hoax "berita bohong, tidak sesuai fakta dan tanpa dasar yang disebarkan di media sosial" yang sengaja dihembuskan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
"Hukum harus di Tegakkan, kita akan memproses siapapun yang bertindak melawan Hukum,. "Tegasnya,
Begitu cepat pengaruh dunia maya dalam menyebarkan berita hoax dan terasa sangat sulit untuk dikontrol. Dulu, berita-berita hoax menyebar hanya terjadi lewat dari mulut ke mulut, dampaknya tidak terlalu signifikan. Sekarang ini, berkat kehadiran dan penyebaran internet di masyarakat, berita hoax gampang sekali disebarluaskan dan menjangkiti pola pikir kaum dunia maya.
Sekali klik, satu berita hoax bisa dijangkau ribuan bahkan jutaan pasang mata. Sekali dicopy-paste, orang-orang dari berbagai penjuru dunia menyantap berita hoax tersebut.
Beredarnya hoax saat ini sudah sangat meresahkan bagi kehidupan bermasyarakat.
Kapolda Kalbar, bahkan menjadikan hoax sebagai penyakit masyarakat baru yang sangat meresahkan. “Hoax saat ini termasuk salah satu penyakit sosial masyarakat selain penyakit sosial masyarakat yang sudah ada yaitu judi, minuman keras, narkoba, tawuran, kejahatan kriminal, sex bebas”. Ujar Kapolda Kalbar Irjen (Pol) Drs. Musyafak
Hoax yang beredar sangat meresahkan karena mengandung unsur kebencian, permusuhan, berita bohong yang berpotensi memecah belah keutuhan bangsa. Berbagai motif dibalik hoax pun beraneka ragam ada motif bisnis, politik, mencari popularitas bahkan motif untuk mengadu domba masyarakat.
Untuk memberantas berita bohong tersebut, salah satu upaya yang dilakukan oleh Kepolisian adalah dengan melakukan penindakan hukum bagi pelaku pembuat berita bohong termasuk pelaku yang menyebarkannya. Sejauh ini sudah ada beberapa pelaku pembuat berita bohong dan penyebarnya yang berhasil ditangkap oleh kepolisian di berbagai tempat dan diproses secara hukum, tambah Irjen Pol. Drs Musyafak, SH, MM.
Selain memberikan tindakan hukum bagi pembuat dan penyebar hoax, Pendidikan mempunyai peranan penting dalam memerangi hoax, karena pendidikan adalah ladang pertama membangun kebiasaan melawan penyakit berita hoax. Penyebaran dan konsumsi buta terhadap berita hoax mesti ditangkisi dengan budaya kritis serta membangun kebiasaan diri menganalisa berita dan mengkroscek kembali kebenaran dari suatu berita yang diterima dan bersikap selektif membaca berita di dunia maya, "ungkapnya. (li)