Ritual Robok-Robok Diharapkan Jadi Agenda Budaya Daerah

Editor: Redaksi author photo


KUBU RAYA (Kalbar News) - Setiap satu tahun sekali tepatnya setiap hari Rabu terakhir dibulan Syafar beberapa lokasi di Kabupaten Kubu Raya menggelar Tradisi perayaan robok-robok atau doa bersama yang diikuti tradisi makan bersama-sama secara lesehan (Saprahan).

Ketua Panitia perayaan tradisi robok-robok di Sungai Kakap, Abdul manan mengatakan, tradisi ini adalah tradisi turun menurun dan dilakukan secara bersama-sama semua warga di daerah ini, dari mulai RT, RW, Dusun dan semua masyarakat Sungai Kakap.

"Ritual Robok-robok adalah tradisi masyarakat Sui Kakap, guna merawat dan melestarikan tradisi ini, kami secara swadaya dengan semangat Gotong royong kami lakukan robok-robok ini," ujar Manan di lokasi kegiatan Ritual robok-robok, di Sungai Kakap, Rabu (15/11/2017)

Masyarakat Sungai Kakap, kata dia sangat berharap kepada Pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bisa menjadikan tradisi ini sebagai agenda Budaya Daerah.

Sementara itu calon Bupati Kubu Raya, Muda Mahendarawan yang turut hadiri tradisi robok-robok itu, sangat mengapresiasi dan menyatakan penghargaannya kepada masyarakat Suingai Kakap yang tetap menjaga tradisi dan budaya sebagai perekat dan pemersatu antar masyarakat khususnya di Kubu Raya.

"Saya merasa bangga dan bersyukur karena Masyarakat tetap merawat serta melestarikan budaya robo-robok sebagai ciri khas dan sebagai pemersatu antar masyarakat, karena robok-robok ini sekarang bukan hanya milik satu etnis saja, tetapi semua etnis sudah membaur, dibuktikan yang hadir disini adalah semua anak bangsa, dari semua etnis dan budaya," ujar Muda.

Sementara Tokoh masyarakat sekaligus ketua Paguyuban Jawa Kubu Raya Sujiwo mengatakan tradisi robok-robok di sui kakap ini adalah kekayaan budaya yang harus di lestarikan oleh karena itu peran pemerintah daerah tidak bisa dihilangkan.

"Yang diharapkan masyarkat, kehadiran pemerintah bukan hanya secara fisik saja, tetapi juga bisa berupa perhatian anggaran, sehingga kehadiran pemerintah bisa dirasakan oleh masyarakat," ujarnya

Sujiwo menambahkan khusus robok-robok di sui kakap ini karena ada juga kegiatan lomba sampan kato, maka ini menjadikan hal yang unik, karena sampan kato ini pasti adalah milik orang kampung sehingga bisa menjadi kebanggaan jika ini dilestarikan, apalagi di saksikan seluruh masyarakat serta ada pembinaan untuk para pemenangnya.

"Ini bisa jadi suatu hal yang menarik, dan layak untuk dimasukkan dalam agenda robok-robok dan menjadikanya agenda Budaya Daerah serta mendapatkan porsi anggaran walaupun nilainya tidak banyak,"pungkas Sujiwo. (eds)

Share:
Komentar

Berita Terkini