Pak Nanang, Salah Satu Pemilik Kebun Langsat di Parit Bugis Desa Kuala Dua Kec Sui Raya Kubu Raya |
Kubu
Raya (Kalbar News) – Langsat Buah
Manis yang terkenal dari Daerah Punggur Kec Sungai Kakap ternyata juga melimpah
di Daerah Parit Bugis Desa Kuala Dua Kec Sungai Raya, Selama ini Langsat di
kenal adalah produksi dari Desa Punggur ternyata di Parit Bugis Desa Kuala dua
ada produsen Langsat.
Seperti
pak Nanang Pemilik kebun langsat di Parit Bugis Desa Kuala Dua sudah hampir 30
tahun berkebun langsat, Kebunnya perhektar menghasilkan 8 ton langsat dari 4
Hektar lahanya.
“Saya
sudah hampir 30 Tahun menanam Pohon Langsat ini dan sudah menghasilkan banyak
buah langsat setiap tahunnya,” ujar Nanang.
Nanang
menjelaskan selama ini Langsat yang ada di sekitar Sui Raya ini adalah suplay
dari Petani langsat Parit Bugis Desa Kuala Dua, hanya pembeli tahunya langsat
punggur.
“Bukan
hanya Sui Raya sebagian Kota Pontianak juga ada langsat dari sini dan Langsat
kami juga banyak yang dikirim keluar Kalimantan Barat, Ke Jakarta, Surabaya dan
daerah lainya,’jelas Nanang.
Hanya
saja saat ini harga langsat sangat jauh dari harapan hanya 2500-3000/kg
diperparah lagi tahun ini pengiriman buah langsat keluar daerah terkendala
biaya pengiriman atau cargo.
Biasanya
ada pembeli yang lakukan pembelian untuk dikirim ke luar daerah, ke Jawa atau ke Malaysia karena ada kenaikan
biaya cargo pembeli luar daerah tidak berani membeli.
Dengan Turunya harga buah langsat ini tentu saja membuat para petani khusunya buanh langsat di Parit bugis ini mengeluh, karena jangankan untuk meraup keuntungan untuk mengembalikan modal perawatan dan memanen buah langsat tidak mencukupi.
"Saya kira bukan karena banjir buah saja pak harga langsat ini turun, tahun lalu juga banjir buah langsat tetapi harga bisa stabil antara 7000 - 8000 perkilo dari Petani," ungkap Nanang.
Menurutnya kenaikan harga pengiriman ini adalah salah satu penyebab buah langsat ini turun harga, karena pembeli yang biasanya untuk dikirim keluar Kalimantan tidak berani dengan tingginya biaya pengiriman.
"Akhirnya buah menumpuk di sini siape gak mampu nak makan langsat semua orang Pontianak nih pak," Pungkas Nanang sedih. (ej)
Dengan Turunya harga buah langsat ini tentu saja membuat para petani khusunya buanh langsat di Parit bugis ini mengeluh, karena jangankan untuk meraup keuntungan untuk mengembalikan modal perawatan dan memanen buah langsat tidak mencukupi.
"Saya kira bukan karena banjir buah saja pak harga langsat ini turun, tahun lalu juga banjir buah langsat tetapi harga bisa stabil antara 7000 - 8000 perkilo dari Petani," ungkap Nanang.
Menurutnya kenaikan harga pengiriman ini adalah salah satu penyebab buah langsat ini turun harga, karena pembeli yang biasanya untuk dikirim keluar Kalimantan tidak berani dengan tingginya biaya pengiriman.
"Akhirnya buah menumpuk di sini siape gak mampu nak makan langsat semua orang Pontianak nih pak," Pungkas Nanang sedih. (ej)
Editor
: Heri K