KALBARNEWS.CO.ID
(PONTIANAK) – Dengan menerapkan protokol
kesehatan pencegahan Covid-19, Polda Kalbar melangsungkan kegiatan silahturahmi
bersama tokoh masyarakat lintas etnis. Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolda
Kalimantan Barat Irjen Pol Dr. R. Sigid Tri Hardjanto S.H.,M.Si. Kamis (28/05/2020)
Tokoh
masyarakat yang hadir dalam pertemuan ini Ketua Majelis Adat Budaya Melayu
Kalbar Chairil Efendy, Ketua Dewan Adat Dayak Jakius Sinyor, Ketua Ikatan
Keluarga Besar Madura Sukiryanto, Ketua Paguyuban Jawa Sadimo Yitno dan Ketua Yayasan
Bhakti Suci Susanto Muliawan Lim.
Pertemuan
tokoh lintas etnis ini dengan Kapolda Kalbar dalam rangka meningkatkan
sinergitas dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas)
ditengah pandemic Covid-19 serta menindak lanjuti beredarnya isu provokatif
yang membawa suku di Kalimantan Barat.
Kapolda
mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19, tentunya membuat masyarakat
merasa jenuh karena aktifivitas keseharian terbatas yang disebabkan kebijakan
pemerintah dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 dengan menganjurkan agar
masyarakat banyak berdiam diri di rumah.
“Energi
masyarakat kini pasti menumpuk rasa kejenuhan, hal ini perlu di antisipasi akan
dampak perilaku masyarakat dalam mengungkap rasa jenuhnya ke arah yang negatif.
Peran tokoh masyarakat sangat diperlukan” ucap Kapolda Kalbar
Kapolda
Kalbar juga mengungkapkan mengenai viralnya konten konten provokatif di media
sosial yang menyebabkan gejolak bagi kelompok masyarakat tertentu. Namun ia
menegaskan bahwa pelaku yang membuat konten sudah diamankan oleh Polda Jatim.
“Terkait isu
di media sosial yang membawa suku, sekarang sudah di proses, ini kita harapkan
dapat meredam masyarakat di Kalbar” tambahnya
Irjen Pol
Sigid juga mengatakan bahwa, fenomena konten provokatif sebenarnya sering
dilakukan oleh masyarakat yang berada di luar Kalimantan Barat. Ia mengajak
agar masyarakat tidak mudah terprovokasi karena Kalbar memiliki tingkat
keharmonisan yang tinggi antar suku.
Kelompok
lintas etnis di Kalimantan Barat yang tergabung dalam paguyuban merah putih
juga akan mengambil langkah untuk meluruskan informasi kepada masyarakat agar
tidak terjadinya gejolak.
“Terbentuknya
paguyuban merupakan upaya garda terdepan dalam menyelesaikan persoalan yang
melibatkan antar etnis suku maupun agama” ungkap Sadimo
Selain itu,
Ketua DAD Kalbar Jakius Sinyot juga menuturkan harapan kasus kasus yang
melibatkan antar etnis dapat diselesaikan dengan keterbukaan oleh semua pihak
sehingga tidak terjadi miss komunikasi. (tim liputan)
Editor : Aan