KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - pemadam kebakaran yang kita ketahui selama ini hanya memadamkan api dan rescue, tetapi di masa pandemi covid-19 ini mereka mendapatkan tugas tambahan yaitu dengan menyemprotkan cairan desinfektan dari rumah ke rumah, rumah ibadah dan juga tempat hiburan, tergantung permintaan dari Masyarakat, namun pemadam swasta yang tak pernah mengeluh akan tugas yang sangat mulia ini.
Hal itu
disampaikan oleh salah satu Ketua Pemadam Swasta yang ada di Kota Pontianak yakni
Perkumpulan Pemadam Kebakaran Suwignyo (PPKS), Usman Bin Tilam ketika ditemui
redaksi Kalbarnews.co.id di Posko Pemadamnya, Jumat
pagi (23/10/2020).
Usman Bin
Tilam mengatakan bahwa selain memadamkan kobaran api di saat pandemi ini Perkumpulan
Pemadam Kebakaran Suwignyo (PPKS) juga mendapatkan tugas tambahan yaitu
menyemprotkan cairan Desinfektan ke rumah warga yang terdampak covid-19 maupun lingkungan
masyarakat lainya.
Usman juga
menjelaskan bahwa Penyemprotan desinfektan tersebut menggunakan Dana Kas
Pribadi Damkar sebelumnya, seiring berjalannya waktu sedikit demi sedikit ada
bantuan donasi dari warga yakni berupa makanan,
minuman dan juga berupa uang untuk membeli perlengkapan APD yang selama
ini kurang memadai.
"Selama
ini kami sudah menyemprotkan cairan desinfektan ke area sekitaran Kota Pontianak
dan Kubu Raya," tuturnya.
Usman Bin
Tilam sebagai Perkumpulan Pemadam Kebakaran Suwignyo (PPKS) mengatakan tidak
memungut biaya penyemprotan Disinfektan yang dilakukan tetapi Usman tidak
menampik banyak warga yang dilakukan penyemprotan kemudian memberikan sumbangan
sukarela kepada tim pemadamnya.
"Adapun
uang yang kami dapat dari warga setempat, uang tersebut akan kami putarkan lagi
untuk membeli bahan-bahan cairan desinfektan dan lebihnya akan kami masukkan ke
uang kas pemadam," jelasnya.
Usman Bin
Tilam menambahkan bahwa suka duka di masa Pandemi Covid-19 ini ia bersama rekan
tim pemadamnya mengaku banyak hal yang mereka sama-sama pelajari teori maupun
nurani, di kala itu ada sebagian masyarakat yang acuh bahkan mencaci dirinya
dan pemadamnya guna meminta cepat agar dilakukannya penyemprotan di rumahnya.
Usaman
mengatakan dalam melakukan penyemprotan tidak sembarangan tetapi mengikuti data
yang diberikan oleh kelurahan atau permintaan warga.
“Jika rumah
tersebut tidak masuk ke dalam daftar lurah atau bukan permintaan warga kami
belum bisa melakukan penyemprotan desinfektan tersebut," ujarnya.
Jika disaat
melakukan penyemprotan desinfektan ada terjadi kebakaran kami memecah menjadi 2
tim, ada yang melakukan penyemprotan dan ada yang pergi untuk memadamkan
kobaran api tersebut.
Usman dan
rekan pemadam lainnya berharap agar pemerintah terkait dapat lebih
memperhatikan pemadam swasta yang ikut dalam penanggulangan covid-19.
"Kami
meminta kepada pemerintah agar bisa membantu memperbaiki seragam kami yang
rusak akibat terkena cairan desinfektan dan dari 4 alat semprot solo kami hanya
tertinggal 2 saja dikarenakan sudah rusak akibat tajamnya cairan tersebut,
" pungkas Usman. (bian).
Editor :
Heri K