Bulan Bung Karno Gelorakan Kemajuan Peradaban Dari Desa |
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto memberikan catatan khusu dalam memperingati hari lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni, lahirnya Bung Karno pada tanggal 6 Juni, dan wafatnya Bung Karno pada tanggal 21 Juni.
Hal itu
tertuang dalam press rilis yang diterima kalbarnews, Hasto mengatakan Bulan
Bung Karno Gelorakan Kemajuan Peradaban Dari Desa, karena PDI Perjuangan sangat
bangga dengan identitas yang melekat sebagai GrassRoots Party, Partai Wong
Cilik dengan Kader Partai yang menyebut dirinya sebagai kader desa.
Ini
secara lengkap uraian makna Hari Lahir
Pancasila, Bulan Bakti Bung Karno Bangi Bangsa Indonesia :
1). PDI
Perjuangan sangat bangga dengan identitas yang melekat sebagai GrassRoots
Party, Partai Wong Cilik dengan Kader Partai yang menyebut dirinya sebagai
kader desa.
“Selama
Bulan Bung Karno yang dimulai dari peringatan hari lahirnya Pancasila pada tanggal
1 Juni, lahirnya Bung Karno pada tanggal 6 Juni, dan wafatnya Bung Karno pada
tanggal 21 Juni, Partai memfokuskan diri dengan hadir di desa, membangun spirit
kemajuan dari desa dan mengembangkan desa sebagai taman sari peradaban
nusantara”
2). Dengan
hadir di desa, bergumul dengan persoalan rakyat sehari-hari, maka apa yang
dilakukan oleh Partai merupakan antitesa dari politik elektoral yang seringkali
hanya berbasiskan popularitas semata.
“Aspek
elektoral sering dimanipulasi oleh pencitraan. PDI Perjuangan membangun
elektoral dengan basis kebudayaan; dengan basis kekuatan riil di akar rumput
dan dengan merasakan seluruh nafas keseharian rakyat guna menampilkan seluruh
watak kekuasaan yang membumi”
3). Dengan
turun menyatu dengan rakyat, maka bahasa yang dipakai oleh anggota dan kader
Partai adalah bahasa rakyat, bahasa kejujuran guna menyuarakan problematika
rakyat, mencari solusi atas persoalan tsb, namun tetap mengandung nafas
kebudayaan masyarakat desa. PDI Perjuangan terus mengeskpresikan seluruh
ke-Indonesia-an kita: kebhinnekaan yang hidup di desa, semangat berdikari dari
desa, budaya gotong royong penuh toleransi, hidup rukun dan kehidupan yang
menjaga kelestarian alam raya dan seisinya dari desa.
“Kita
diajarkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri tentang jati diri dan watak politik
yang sebenarnya, yakni politik yang berbicara tentang keseharian rakyat,
seperti politik yang memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau;
politik tentang pentingnya kebersihan lingkungan hidup; politik menanam;
politik yang membangun kesiapsiagaan rakyat terhadap bencana; politik yang
membahas asupan gizi rakyat, politik kuliner, pariwisata, politik pendidikan,
dan pendeknya watak politik yang menyentuh seluruh aspek kehidupan rakyat”
4). Seluruh
ekspresi kebudayaan rakyat di desa, seperti budaya lesung, kuliner, seni,
permainan anak dll akan ditampilkan selama Bulan Bung Karno.
Hasto
Kristiyanto (Sekjen DPP PDI Perjuangan)
Sumber :
DPDPDI Perjuangan Kalbar
Editor : Aan