Situasi Unjuk Rasa Karyawan Pergudangan Di Sui Ambawang Nyaris Ricuh |
Kedatangan
puluhan mantan karyawan dengan membawa sejumlah poster bertuliskan tuntutan ke
Perusahaan pergudangan tentu saja membuat kaget anggota Satuan Pengamanan
(Satpam) yang berjaga di pintu masuk Pergudangan tersebut, dan tidak mau
membuka pintu masuk.
“Buka, kami
mau masuk dan bertemu manajer kami minta kejelasan dan pertanggungjawaban
perusahaan,” teriak masa sambil mendorong-dorong pintu gerbang.
Karena didorong
massa yang lumayan banyak akhirnya satuan pengamanan (Satpam) Pergudangan PT Bintang
Utama Distribusindo Raya tak kuasa menahan dan pintu gerbang terbuka.
Puluhan masa
tersebut kemudian menuju kantor manajemen PT Bintang Utama Distribusindo Raya yang
berada didalam bangunan depan pergudangan, lagi-lagi kedatangan massa dihadang
oleh Satuan Pengamanan Pergudangan tersebut.
Tentu saja
hal itu memancing emosi massa yang menang jumlah dari satuan pengamanan PT Bintang
Utama Distribusindo Raya tersebut.
Akibat peristiwa
tersebut nyaris terjadi baku hantam antara massa dan satuan pengamanan, untung
saja coordinator lapangan aksi tersebut dapat mwencegah emosi warga yang datang
tersebut.
“Kami datang
nuntuk meminta kejelasan dari pemecatan
sepihak warga-warga kami yang bekerja disini, ada sepuluh orang yang menjadi
korban PHK sepihak, bukan hanya itu jam kerja di pergudangan ini juga tak
manusiawi, terkadang melebihi jam kerja tapi taka da hitunganya,” ujar Hamid
Koordinator Lapangan Aksi ini.
Hamid yang
juga Warga Sungai Ambawang ini mengatakan sebagai warga yang berada disekitar
perusahaan tentu berharap dengan adanya perusahaan ini bisa bermanfaat dan bisa
memberikan peluang bekerja warga Sungai Ambawang.
“Dulu waktu
akan berdiri Perusahaan ini meminta izin lingkungan kepada warga sekitar, tapi
setelah beroperasi warga sekitar yang bekerja kemudian di PHK tanpa sebab,
tiba-tiba ada SP3 ini harus dijelaskan agar tidak berulang lagi,” ujar Hamid.
Hamid
mengatakan ada sekitar 10 orang karyawan yang mengadu nasib mereka yang diputus
pekerjaanya tanpa sebab yang jelas, bahkan ada diantaranya yang izin karena
mengantar orangtuanya yang sakit ke Rumah sakit kemudian tiba-tiba di PHK
sepihak.
“Ini kan
tidak manusiawi dan smua ini harus dijelaskan oleh perusahaan kami ingin
keberadaan Perusahaan ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar bukan malah
menjadi masalah,” tegas Hamid.
Sementara
itu Yodi, salah satu Karyawan yang di PHK oleh PT Bintang Utama Distribusindo
Raya mengatakan dirinya bekerja di Perusahaan tersebut cukup lama namun
tiba-tiba oleh salah satu manajemen dirinya dinyatakan di PHK.
“Inilah yang
membuat saya tidak terima dan saya beserta kawan-kawan yang lain menuntut
kejelasan hal ini,” ungakp Yodi.
Hal senada
disampaikan Sakur, karyawan yang juga menjadi korban PHK sepihak oleh manajemen
PT Wings hanya karena dirinya izin mengantar orang tuanya ke Rumah Sakit.
Selain hal
tersebut ada salah satu warga sekitar yang juga ikut aksi tersebut, Ali
mengatakan dirinya juga merasa manajemen prerusahaan ini arogan, dirinya
sebagai warga di sekitar perusahaan telah berkali-kali melamar kerja namun
tidak pernah ada tanggapan jelas.
“Saye nih
warga sini bang, saye nak kerje dan melamar resmi berkali-kali tidak pernah ada
jawaban, malah orang dari luar yang diterima bekerja disini,” ujar Ali kesal.
Sementara
ketika ditemui oleh sejumlah awak media, HRD PT Wings, Suhendra mengatakan tidak
ada masalah dengan karyawan hanya ada kesalahfahaman saja dan sedang dalam
penyelesaian.
“Tidak ada
masalah hanya kesalahanfahaman dan sedang kami selesaikan,” ujarnya. (bian)
Editor : Aan