Ketua LPNU Kalimantan Barat, Muhammad Nurdin |
Hal itu
disampaikanya disela-sela menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Gerakan
Pemuda Ansor Kalimantan Barat di Hotel Merpati Jalan Imam Bonjol Pontianak,
Selasa (12/10/2021).
"Kita
sebagai kader generasi muda Nahdlatul ulama sangat berharap agar Mukhtamar bisa
dihelat secepatnya tahun 2021 ini agar legalitas kekuatan pengurus PBNU
betul-betul diakui dan di area Mukhtamar itulah menjadi ajang penentu pemimpin
NU kedepan," ujarnya.
Terkait itu,
maka kata Nurdin, sangat penting untuk dilakukan terutama bagi regenerasi
kepemimpinan, sehingga kedepannya NU mampu bersaing menciptakan kader-kader dan
masyarakat yang memimpin NU kedepan.
"Tentu
tidak baik juga kalau seandainya pemimpin itu selalu dipertahankan dan memang
kader NU sudah sangat banyak dan perlu kaderisasi. Karena pemimpin yang baik
apabila mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang baru lebih baik lagi,"
ungkapnya.
Jika dilihat
dari aturan pemerintah, lanjutnya, pemimpin itu hanya dua periode. Maka
sebaiknya, kata Nurdin, aturan tersebut juga diikuti oleh organisasi
kemasyarakatan, keagamaan dan lain sebagainya, termasuk organisasi besar yaitu
NU.
"Meskipun
di dalam AD ART tidak diatur secara signifikan, namun tentunya bisa mengikuti
aturan pemerintah. Lebih baik kepemimpinan kedepan itu berganti kepada
kader-kadernya. Karena pemimpin yang baik apabila mampu melahirkan pemimpin-pemimpin
yang baru," imbuhnya lagi.
Selain itu,
ia juga berharap Nahdlatul Ulama sebagai orang tua dari berbagai banom, tentu
harus menjadi contoh yang baik. Sehingga dalam Mukhtamar nantinya harus
berlangsung dengan baik dan mampu menghadirkan pemimpin yang berkualitas,
komitmen terhadap organisasi dan memiliki kemampuan dalam organisasi.
"Kita
harapkan pada Mukhtamar bisa berjalan dengan riang gembira, dan hadirkan
pemimpin yang memiliki loyalitas, kapabilitas dan sebagainya yang diakui tidak
hanya di Indonesia, tapi di Dunia. Harapan kita kedepan kader yang berpotensi
memimpin NU kedepan," jelasnya. (tim liputan).
Editor : Aan