Direktur Bank Kalbar, Rokidi, SE, MM Bersama Dir Pemasaran Dan Kadiv Corporate |
Aset Bank
Triwulan III 2021 menjadi Rp 22,1 triliun meningkat 8,9 persen dari tahun 2020
Rp. 20,3 triliun. Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 17,8
triliun meningkat 8,4 persen dari tahun 2020 Rp. 16,4 triliun.
Bank Kalbar
berhasil menyalurkan kredit sebesarRp 12,2 triliun, tumbuh 2,1 persen
dibandingkan tahun sebelumnya, Sedangkan laba bersih BUMD ini menjadi Rp. 303,8
miliar. Pencapaian beberapa rasio keuangan Bank Kalbar juga baik. Tingkat
kecukupan modal atau CAR pada september 2021 mencapai 30,0 persen, Tahun lalu,
CAR Bank Kalbar ,mencapai 25,8 persen.
Sedangkan
BOPO Bank Kalbar sebesar 69,6 persen. Manajemen Bank Kalbar juga mampu menjaga
tingkat nett interest margin (NIM) pada kisaran di angka 7,0 persen dan rasio
LDR 68,7 persen. Tingkat ROA dan ROE Bank Kalbar masing-masing ROA sebesar 2,6
persen sedangkan ROE-nya 14,0 persen.
Sedangkan
untuk Non Performance Loan (NPL) gross Bank Kalbar masih sangat bagus masih
diangka 2,08 persen Direktur Umum Bank Kalbar Rokidi, S.E., M.M. bersyukur atas
pencapaian kinerja sampai dengan September 2021 yang diraih tersebut ditengah
masih adanya pandemi Covid-19.
Ia juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung Bank Kalbar
dalam meraih pencapaian tersebut. Terutama kepada nasabah yang telah
mempercayakan dananya serta telah memanfaatkan produkproduk Bank Kalbar.
Kami
mengucapkan terimakasih kepada Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kalbar dan Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar serta Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar dan seluruh pemegang saham Bapak
Gubernur Kalbar dan Seluruh Bapak dan Ibu Bupati Walikota se-Kalimantan Barat
atas binaan dan bimbingan sehingga menorehkan kinerja positif ditengah pandemi
ini.
Pangsa Pasar Menurut Rokidi, peningkatan
pangsa pasar kredit menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen Bank Kalbar di
tengah persaingan dengan Bank-Bank umum nasional dalam menjaring nasabah.
Dari sisi
total aset, Bank Kalbar pada Triwulan III 2021 sudah menguasai 27,2 persen
pangsa pasar di Kalbar, sedangkan untuk total Dana Pihak ketiga (DPK), market
share Bank Kalbar sudah menembus 23 persen.
Sedangkan
Jaringan Kantor Bank Kalbar sampai akhir september sebanyak 1 Kantor Pusat
dengan 168 jaringan Kantor baik itu Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu
(KCP), Kantor Kas (KK), dan Kas Mobil. Sedangkan jumlah karyawan Bank Kalbar
sampai akhir September 2021 sebanyak 1.738 orang.
Bank Kalbar
Terus Lakukan Inovasi Untuk menggenjot pertumbuhan bisnis, Bank Kalbar juga
terus melakukan inovasi menerapkan layanan berbasis teknologi atau Digital
Banking. Saat ini, Bank Kalbar telah bergabung dalam program Gerbang Pembayaran
Nasional (GPN), sehingga kartu ATM Bank Kalbar sudah dapat digunakan di
mesin-mesin EDC dan ATM/CDM/CRM baik di Indonesia maupun di Negara
Tetangga/Malaysia.
“Kami juga
memiliki layanan virtual account syariah. Ini diimplementasikan untuk
pembayaran ke lembaga-lembaga pendidikan yang akan bekerja sama dengan Unit
Usaha Syariah Bank Kalbar,” tuturnya.
Berbagai
fitur pembayaran juga dapat dilakukan melalui Mobil Banking Bank Kalbar antara
lain untuk Pembayaran Pajak Kendaraan, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Bea
Perolehan atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan 9 jenis Penerimaan Pajak Daerah,
Pembayaran Tagihan Listrik, PDAM dan pembayaran lainnya.
Berbagai
kemudahan dengan transaksi Digital Banking ini dapat dilakukan dimanapun dengan
Mobile Banking Bank Kalbar termasuk pembayaran kewajiban pajak dan tagihan
lainnya bisa tepat waktu ujarnya. Bank BUMD ini juga telah memberikan layanan
Cash Management System (CMS) berbasis web.
Dengan
layanan ini, Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota dan Nasabah Corporate dapat
melakukan transaksi secara non tunai.
“Adapun
salah satu raihan kami adalah penggunaan CMS untuk transaksi dana desa pada 118
desa di Kabupaten Kubu Raya yang merupakan pertama kali di Indonesia, merupakan
dan seterusnya akan dilakukan di kembangkan di seluruh Kabupaten dan Kota
Seluruh Kalimantan Barat”ujarnya.
“Dalam
pengembangannya saat ini kami sedang gencar memasarkan CMS untuk perusahaan
swasta (korporasi) di wilayah kalbar dalam rangka mendukung transaksi non tunai
tanpa harus bolak-balik ke Bank apalagi dalam kondisi pandemi Covid seperti
saat ini”jelasnya.
“Adapun
manfaat dari CMS ini adalah dapat mengetahui realisasi penerimaan dan belanja
secara online, penyusunan keuangan tepat waktu dan efisiensi penggunaan
anggaran yang signifikan serta sebagai upaya kita menciptakan tata kelola
keuangan yang bersih dan baik” dengan CMS Bank Kalbar serasa Bank ada di depan
anda paparnya.
Bank Kalbar
juga tengah mempersiapkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ini
bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat proses pembayaran dikarenakan tidak
memerlukan uang tunai.
“Kami selalu
terus lakukan inovasi secara digital insyaallah sebentar lagi kita akan
launching QRIS Bank Kalbar yang mana bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat
nasabah Bank Kalbar dalam melakukan transaksi di merchantmerchant”ujarnya.
Direktur
Pemasaran Bank Kalbar Drs. Dedi Supriyadi mengatakan untuk tahun 2021 ini Bank
Kalbar telah berhasil Mencatat penyaluran Kredit Perumahan Subsidi (KPRS)
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 1.594 Unit dengan
Nilai Sebesar Rp. 182,3 Milyar.
Dari
penyaluran tersebut Bank Kalbar menempati urutan ketiga seluruh penyalur KPRS
se-Kalimantan sedangkan untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Kalimantan
menempati urutan pertama. Ia menambahkan selain KPRS FLPP Bank Kalbar juga
mendapat penghargaan dari Kantor Wilayah Direktorat jenderal Perbendaharaan
Kalimantan Barat atas kinerja dalam penyaluran penempatan dana Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN).
“Untuk tahap
pertama kami mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Keuangan untuk
menyalurkan dana PEN sebesar Rp. 500 Miliar yang harus disalurkan sebanyak
leverage dua kali yaitu 1 Triliun dengan masa pengembalian selama 6 bulan.
Alhamdulillah sebelum masa 6 bulan berakhir
kami telah berhasil menyalurkan sebesar Rp. 1,049 Triliun dengan jumlah nasabah
7.021 Debitur dengan demikian kami telah melampaui target pencapaian 104,96
persen”ujarnya.
“Sedangkan
untuk tahap kedua Bank Kalbar mendapatkan kepercayaan dana PEN senilai Rp. 300
Miliar yang harus disalurkan sebanyak leverage dua kali yaitu Rp. 600 Miliar
dengan masa pengembalian selama 6 bulan. Ahamdulillah sebelum masa 6 bulan
berakhir kami telah berhasil menyalurkan sebesar Rp. 677 Miliar dengan jumlah
nasabah sebanyak 5.522 debitur dengan demikian kami telah melampaui target
pencapian hinga 133,39 persen”jelasnya.
Selain itu
untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Kalbar untuk saat ini telah
mencapai Rp. 873 Miliar dengan jumlah debitur sebanyak 8.074.Dimana tahun 2020
Bank Kalbar diberi kouta sebesar Rp. 200 Miliar namun pada bulan Oktober 2020
telah tercapai dan pada awal bulan November 2020 mendapatkan tambahan kuota
sebesar Rp. 30 Miliar sehingga target 2020 menjadi Rp. 230 miliar realisasi
penyaluran sebesar Rp. 225 Miliar.
Atas dasar
pencapaian pengeluaran KUR 2020 tersebut pada tahun 2021 kuota KUR Bank Kalbar
di tambah menjadi 325 Miliar. Ia menjelaskan selain KUR, Bank Kalbar juga
memiliki Kredit Usaha Mikro (KUM) Peduli dengan Bunga yang sangat kecil yaitu 5
persen pertahun atau sekitar 0,4% perbulannya, hal ini membuktikan bahwa Bank
Kalbar sangat berperan aktif untuk memberikan kontribusi, terhadap perkembangan
perekonomian daerah dengan keberpihakan kepada UMKM dengan membuat produk yang
dapat membantu masyarakat khususnya pelaku usaha mikro.
Bahkan Bank
Kalbar melalui program pemerintah telah memberikan keringanan berupa subsidi
bunga KUR sebesar 3 persen selama enam bulan untuk periode bulan juni sampai
dengan bulan Desember 2021. (tim liputan).
Editor : Aan