Ketua Fraksi Amanat Nasional DPRD Kalbar, Ardiansyah |
Hingga pekan
ke tiga sejumlah daerah tersebut hingga kini masih dilanda banjir dan masih membutuhkan
bantuan bahan pokok.
Ketua Fraksi
Amanat Nasional DPRD Kalbar, Ardiansyah mengatakan, banjir tahun ini cukup
parah yang terjadi, selain karena intensitas cuaca yang memang memasuki musim
penghujan.
Ardiansyah juga
menyatakan perlu adanya revitalisasi tata ruang, revitalisasi berkaitan dengan
area perkebunan yang dikelola oleh perusahaan perkebunan dan tambang yang tidak
sesuai dengan tata ruang yang ada, selain itu rusaknya ekosistem diakibatkan
tidak sesuainya revitalisasi di Kalimantan
Barat.
Ardiansyah
menilai terjadinya pembangunan dan pengelolaan pertambang itu dinilai salah dan
dampaknya sangat fatal, sehingga banjir yang sangat luar biasa dan ini
merupakan faktor kurang singkronisasi, Ia berharap agar Pemprov Kalbar dan Legislatif
bisa melakukan perbaikan revitalisasi secara menyeluruh.
"Revitalisasi
ini perlu dilakukan kita di DPRD Kalbar siap membahas Perda terkait
revitalisasi bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, agar tidak ada lagi
banjir yang menggangu kestabilan daerah dan merugikan warga," ungkap
Anggota Komisi II DPRD Kalbar ini.
Ketua Fraksi
Amanat Nasional DPRD Kalbar, Ardiansyah menambahkan sangat sependapat dan
menyambut baik tindakan tegas Gubernur Kalbar, terkait perusahaan sawit dan
tambang yang tidak berkontribusi dan abai terhadap kondisi musibah banjir di
Kalbar, harus ditindak tegas bukan hanya wacana tapi dengan adanya kesepakatan
bersama terkait revitalisasi membuat
produk hukum terkait tata ruang di Kalbar. Pemerintah harus berani mengambil
tindakan tegas.
"Saya
mendukung langkah Gubernur Kalbar terhadap perusahaan sawit dan tambang di Kalbar
namun harus dengan sanksi yang nyata bukan hanya wacana, dengan adanya
kesepakatan bersama terkait revitalisasi dengan adanya produk hukum terkait
tata ruang di Kalbar,” tegasnya. (Sul)
Editor : Aan