Kyai Asruki Katib Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama |
Hal tersebut
disampaikan Kyai Asruki yang merupakan Katib Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul
Ulama (MWC-NU) Kecamatan Sungai Raya, Ia menilai keluarnya surat keputusan
caretaker terhadap PWNU Kalbar ini sangat aneh.
Menurutnya Bberedarnya
surat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dengan nomor 105/A.II.04/07/2022 tanggal 1
Juli 2022 perihal penunjukan caretaker Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama
Kalimantan Barat menuai polemik dan sangat disayangkan oleh beberapa pengurus
NU di tingkat Cabang hingga Pengurus Majelis Wakil Cabang.
“Apa alasan
dan Tujuan PBNU Mengeluarkan surat karateker ini masih jadi pertanyaan?. Karena
tidak ada kisruh dan panitia konferwil PWNU Kalbar melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai
arahan PBNU meskipun konferwil tidak dilaksanakan sesuai jadwal. Kalaupun ada
kisruh soal penolakan salah satu bakal calon tidak semestinya PBNU melakukan
caretaker karena itu diluar konteks,” ucapnya.
Senada
dengan hal itu, Kyai Sahir Mannani menyampaikan bahwa salah satu diktum
caretaker PBNU berpegang teguh pada AD ART NU. Namun, faktanya sudah ada upaya
meminta usulan pencalonan nama Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) sebelum pelaksanaan
konferwil.
“Seharusnya
usulan nama-nama AHWA itu masuk saat konferwil berlangsung. Berarti kondisi ini
sudah di anggap luar biasa oleh PBNU, Kok Kesannya PBNU hari ini agresif ya,”
Ujar Kyai Sahir Manani.
Namun
dirinya menyerahkan sepenuhnya pada Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU
Kubu Raya dalam mengambil keputusan yang terbaik menghadapi dinamika Konferensi
Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat ini.
“PBNU diawal
masa khidmahnya sudah diuji, Siapapun Ketua PWNU Kalbar nantinya, semoga
jajaran Syuriahnya bisa bersinergi dalam hal membumikan Aswaja di bumi Kalimantan
Barat, Semoga pertemuan para Kiai ditingkat Wilayah frekuensinya terus
meningkat dan semakin baik,” pungkasnya. (Abshor).
Editor :
Heri