Seni Barongan Atau Singo Barong Masyarakat Jawa Tengah Hadir Di HUT Kubu Raya |
Kesenian Barongan adalah salah satu
kesenian tradisional khas Masyarakat Jawa Tengah yang tepatnya berasal dari
Kabupaten Blora dan terus dilestarikan oleh masyarakat Jawa di Kalimantan Barat
khususnya di Kabupaten Kubu Raya.
Pembukaan Pagelaran Seni Budaya Dalam
rangka HUT Ke-15 Kabupaten Kubu Raya dihadiri langsung Bupati, H Muda
Mahendrawan, SH, Sekda Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam, Ketua TP PKK Kab
Kubu Raya, Ketua GOW Kab Kubu Raya serta Kepala SKPD dan Tokoh Lintas Etnis
Kabupaten Kubu Raya.
Dengan diiringi Sepuluh Barongan Bupati
Kubu Raya beserta rombongan menuruni Tangga Kantor Bupati menuju Halaman dan
melakukan ritual pembukaan acara yang juga dilanjutkan dengan pagelaran sen i budaya lintas Etnis.
Tidak hanya populer di kalangan masyarakat
Blora, seni Barongan bahkan dipercaya sebagai perwujudan karakter dari
masyarakat Blora yaitu spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, keras, kompak,
dan keberanian berlandaskan kebenaran yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat Blora.
Singo Barong atau Barongan adalah Salah
satu seni tardisi warga j awa selain Kuda Lumping atau Jaranan, Reog, Jatilan,
Campursari, Karawitan, Ketoprak Orang, Wayangan dan lain-lain.
Di Kabupaten Kubu Raya sendiri Seni Singo
Barong atau barongan Blora ini tersebar di beberapa kecamatan akan tetapi yang
sering dan tetap menjaga Tradisi ini adalah Masyarakat Jawa Blora di Kecamatan
Sungai Ambawang, Yaitu di Desa Jawa Tengah, Desa Mega Timur, Desa Amperas Raya
dan Desa Durian.
Kesenian Singo Barong atau barongan ini
biasanya ditampilkan saat Tasyakuran Pacsa Panen, Hari Besar Masyarakat, 1 Suro
serta mengiring pasangan pengantin yang
akan melaksanakan resepsi perk awinan atau khitanan atau Sunatan.
Kesenian Barongan biasanya menampilkan
tokoh Singo Barong (tokoh berkepala harimau) dan diiringi dengan irama gamelan.
Beberapa tradisi masyarakat Blora pun melibatkan kesenian Barongan, salah
satunya tradisi Lamporan (ritual tolak bala di Blora), Gasdeso atau Sedeqah
Bumi Di Sungai Ambawang karena masyarakat menganggap Singo Barong sebagai
perwujudan perlawanan dan tolak bala.
Dalam Kesenian Singo Barong atau Barongan ini, kental sekali dengan Unsur
Magic atau Supranatural, selain musik
gamelan, seni ini juga menggunakan sarana sesaji atau Sajen yang semua berasal dari
unsur alam, Tanah Air dan Udara.
Setiap usai permainan selalu di bawah pen gawasan Sesepu atau Orang
yang dituakan atau diistilahkan Pawang yang mengarahkan dan membimbing jalannya
seni tardisi ini.
Menurut Kepercayaan Masyarakat Jawa
Blora, jika ingin terhindar dari marabahaya, balak dan gangguan dari mahkluk
gaib maka mereka akan mengambil rambut dari singo barong sebagai kepercayaan
tolak bala.
Diharapkan pada Perayaan HUT Ke-15
Kabupaten Kubu Raya semakin
menanjak dan terhindar dari segala mara bahaya
dan selalu mendapat keberkahan dan selalu menanjak karena Kabupaten Kubu Raya
hadir untuk Indonesia dan Mendunia. (tim Liputan).
Editor : Heri