KALBARNEWS.CO.ID (MANILA) -- Digital Pilipinas Festival (DPF) mengawali
kampanye tentang penggunaan teknologi digital ASEAN selama satu bulan guna
membangun sistem yang kokoh (anti-fragile) sekaligus memperkuat jangkauan regional Filipina di bidang teknologi. Senin (17 Oktober 2022).Digital Pilipinas Festival Bergerak Menuju Sistem Yang Kokoh Di Filipina, ASEAN
Dari 17-21 Oktober, DPF akan mempertemukan 200 pemimpin
ASEAN, termasuk pihak regulator, CEO, CTO, CIO, praktisi modal ventura,
investor, pendiri usaha rintisan yang inovatif, pebisnis, dan pengambil
kebijakan senior.
Terdiri atas dua bagian, World FinTech Festival (WFF) yang
berlangsung pagi hari akan mengangkat perkembangan teknologi ASEAN, sedangkan,
ajang perdana Philippine FinTech Festival (PFF) pada sore hari akan mengulas
tantangan dan inovasi di Filipina.
WFF-Philippines dan PFF akan diikuti festival Tekfin
serupa di Kamboja, Thailand, Singapura, dan Indonesia.
"DPF ingin menjadikan Filipina pemain terkemuka di
ASEAN," ujar Amor Maclang, Convenor, Digital Pilipinas,
WFF-Philippines, dan PFF. "Ekonomi digital Filipina, nilainya diprediksi
ekonom mencapai $92 miliar pada 2030, segera membuat negara kami
semakin kompetitif di sektor Tekfin regional, dan sektor teknologi lain."DPF
dan PFF menjadi bagian dari ajang Digital Economies Festival terbesar di
Filipina.
"Pemerintah dan pemimpin industri di beragam negara,
seperti Hungaria, Israel, dan Singapura akan berbagi tentang praktik
terbaik, serta berkolaborasi dalam sejumlah tren, seperti transaksi
regional, eCommerce, dan privasi data.
Lokakarya PFF pada sore hari dan diskusi kelompok kerja
teknis akan membahas kendala industri secara spesifik, lalu menganjurkan
solusinya masing-masing.
WFF-Philippines dan PFF digelar oleh Digital Pilipinas,
gerakan terbesar di sektor swasta yang menciptakan sistem teknologi dan inovasi
guna menggalakkan teknologi di Filipina, bekerja sama dengan Elevandi, lembaga
yang didirikan Monetary Authority of Singapore (MAS) untuk menjalin
dialog antara sektor publik dan swasta guna meningkatkan Tekfin dalam ekonomi
digital.
WFF dan PFF turut didukung sejumlah pemerintah dan asosiasi
Tekfin di Israel, Hungaria, Hong Kong
S.A.R., Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Kamboja.
Seluruh kegiatan akan memperlihatkan pembangunan nasional
masing-masing di beragam segmen teknologi: Teknologi untuk Sektor Pemerintah,
Mobilitas dan Logistik, Kota Pintar dan Terkoneksi, Energi, Web 3.0, Data
Terbuka & Keuangan Terbuka, Dompet Elektronik (E-wallet), Kecerdasan
Buatan (AI) dan Big Data, Digitalisasi UKM, dan E-Commerce, WealthTech,
Tekfin, ESG dan Pembiayaan Hijau, InsureTech dan HealthTech,
serta MarkTech.
Sejumlah perusahaan terkemuka juga tampil di ajang ini,
seperti coins.ph; Etiqa Philippines; Angkas; Paymongo,
UnionBank; Digicoop; Advance.AI; NinjaVan Philippines; KPMG Philippines; UNO
Digital Bank; Creador; Globe; PruLife UK; Gorriceta Africa Caution &
Saavedra; Brankas; GCash; COL Financial; Xendit Philippines; Tech Exactly;
StartUp Village; BounceBackPH; Fintech Philippines Association; FinScore; Mapua
University; serta GeiserMaclang. (Tim Liputan).
Editor : Aan