Lokakarya Mini Lintas Sektoral Di Kuala mandor B Guna Kemajuan Kesejahteraan wilayah |
Kegiatan ini di hadiri oleh Kabid Kesmas Kubu raya Waniwansyah, S.pd, SKM M. Ap , Camat Kuala Mandor B Ir.Nurwanti, M.M, Kapolsek Kuala Mandor B Iptu Agus Suryana, Danramil Ambawang Kuala di wakili Sertu Agus Nugroho, Kepala Puskesmas KMB Mawardi, S.kep, Ners, KUA Kecamatan Kuala Mandor B Rasuki, S.Ei, Kades Kuala Mandor B M Ali, Kades Sugai Enau Rojali, Kades Kubu Padi Hosman, Kades Retok Sahidin, S.H., Kasi Kesra Padi Jaya, Kasi Kesra Kecamatan, Para Dusun, RT, Tokoh Agama, Tomas, Kader Kesehatan, Kader Puskesmas Tim PKK dan Postu Polindes.
Waniwansyah mengatakan, Untuk Desa Kuala mandor B belum ODF, dengan kegiatan ini diharapkan, permasalahan ketersediaan jamban dan perubahan perilaku masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengedukasi masyarakat serta harus mempersiapkan saranan dan prasarana penunjang.
“Adanya dukungan data yang valid data yang betul betul kuantitatif, kualitatif agar kita bisa bekerja degan baik dan akurat, dimohon agar camat mengarahkan masing masing pihak terkait dengan potensi yang ada di wilayah masing-masing ,"kata Waniwansyah
Camat Kuala Mandor B mengatakan, bahwa kesehatan adalah tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu perlu sinergisitas lintas sektor dalam penanganan masalah kesehatan, seperti dalam percepatan menuju desa open devecation free (ODF).
“Dalam hal ini sebaiknya Desa ODF di mulai dari tingkat desa, kecamatan, karena masih banyak masyarakat yang belum menggunakan jamban, saya telah mengecek langsung, "kata Nurwanti
Ir.Nurwanti, M.MJ mengajak perangkat Dusun, Rt/Rw, stakeholder yang terkait serta Tokoh Agama, Tomas, Kader Kesehatan, Kader Puskesmas Tim PKK dan Postu Polindes, mari kita bersama-sama gerakan ODF demi terbentuknya kesehatan bagi warga.
“Di kecamatan kuala mandor B ini ada 6 desa yang belum memiliki jamban sehat yakni Desa Kuala Mandor A 2089 Rumah, Desa Kuala mandor B 110 Rumah, Desa Kubu Padi 95 Rumah, Desa Padi Jaya 150 Rumah serta Desa Sugai Enau 166 Rumah dan Desa Retok 221 Rumah, ini sesuai data secara visual dan data secara tertulis," jelas Nurwati
Dengan permasalahn yang ada maka akan dimulai membangun jamban sehat ODF, yang akan direncanakan pada 1 November tahun 2022 untuk warga yang tak mampu
Kepala Puskesmas KMB Mawardi, S.kep, Ners mengungkapkan, Pilar pertama dari STBM adalah ODF atau stop buang air besar (BAB) sembarangan. Kegiatan ini dilakukan untuk kecamatan yang belum menyelesaikan ODF dan akan mendukung percepatan ODF.
Lebih lanjut, Mawardi, S.kep, Ners menuturkan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan kepada seluruh wilayah yang sudah mendeklarasikan ODF.
"Pengawasan akan dilakukan bersama Puskesmas, Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) hingga PKK mulai dari Pengelolaan air bersih, air yang mengalir, Pengamanan sampah, limbah cair, karakteristik Desa ODF, langkah langkah yang sudah di laksanakan dan kendalanya, "terang Mawardi
Kapolsek Kuala Mandor B Iptu Agus Suryana, menyampaikan, bahwa akan mendukung program ini karena bertujuan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dan bersih.
"Dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat meningkatkan komitmen masing-masing baik dari Lintas Sektor maupun Sektor dengan Percepatan Menuju Desa Open Devecation Free (ODF) sehingga terwujudnya derajat kesehatan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik dan sebaiknya Desa ODF di mulai dari desa ke kecamatan, "tutur Kapolsek
Dalam lokakarya mini lintas sektoral ini disampaikan paparan semua capaian Program sesuai indikator Puskesmas, kemudian pemaparan STBM, Dinamika Kelompok dan lintas sektor akan mengusahakan desa ODF pada tanggal 01 November 2022 serta dilakukan penandatanganan komitmen bersama yang dihadiri 100 Orang, kata Kapolsek saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Sabtu (1 Oktober 2022). (Tim Liputan)
Editor : Aan