KALBARNEWS.CO.ID
(YOGYAKARTA) - Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian
Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Yogyakarta menargetkan dapat
menjaring sebanyak 13.000 talenta digital melalui program Digital Talent
Scholarship (DTS) pada 2023. Selasa (29 November 2022).BPSDMP Kominfo Yogyakarta Targetkan 13.000 Talenta Digital Pada 2023
"Tahun depan kemungkinan besar pesertanya
mengikuti pelatihan secara 'offline' semua," kata Kepala BPSDMP Kominfo
Yogyakarta Christiany Juditha di sela diskusi "Digital Talent Scholarship,
Semua Bisa Jadi Jagoan Digital" di Yogyakarta.
Christiany berharap melalui DTS yang merupakan
program beasiswa pelatihan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
pemerintah mampu menggenjot pemenuhan kebutuhan SDM digital di Tanah Air.
Menurut dia, Indonesia masih kekurangan 9 juta
talenta digital hingga 2045 untuk mendukung transformasi digital di Tanah Air
sehingga setiap tahun setidaknya harus lahir 600 ribu talenta digital untuk
menutup kebutuhan itu. "Kalau dibagi per tahun sekitar 600 ribu. Itu
yang harus kami capai dengan mengadakan DTS ini," ujar dia.
Christiany menuturkan bahwa DTS 2022 untuk Jawa
Tengah, Bali, dan Daerah Istimewa Yogyakarta diikuti sebanyak 30.000 peserta.
Kendati demikian, tidak semua peserta mengikuti
pelatihan secara tatap muka.
Selain mendapatkan sertifikasi talenta digital,
para peserta DTS memiliki keuntungan di pasar kerja karena mereka akan
dihubungkan dengan sejumlah industri mitra Kementerian Kominfo.
Program DTS meliputi Digital Entrepreneurship
Academy (DEA) pelatihan dengan target peserta UMKM dan usaha rintisan, Fresh
Graduate Academy (FGA) untuk lulusan Sarjana, Vocational School Graduate
Academy (VSGA) program pelatihan dan sertifikasi kompetensi bidang TIK.
Berikutnya, Thematic Academy (TA) menyasar
komunitas, Professional Academy (ProA) untuk professional bidang TIK, serta
Government Transformation Academy (GTA) pelatihan yang dikhususkan untuk ASN.
"Ruang lingkup yang dilatihkan memiliki
kebaruan dan mengikuti perkembangan teknologi, baik di Indonesia maupun
global," ujar dia. (Tim liputan)
Editor : Aan