KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Direktur Perfilman, Musik dan Media Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Ahmad Mahendra
mengatakan kehadiran festival film berperan dalam literasi dan apresiasi sinema
di dalam ekosistem perfilman. Kamis (17 November 2022)Festival Film Berperan Dalam Literasi Dan Apresiasi Sinema
"Festival film memiliki peran penting dalam
ekosistem perfilman yang mencakup kreasi, produksi, distribusi, literasi,
apresiasi, pendidikan film dan arsip. Semuanya memiliki posisinya
masing-masing, dan festival film memiliki posisi apresiasi dan literasi,"
kata Mahendra dalam jumpa pers daring, Kamis.
"Kontribusinya jelas sekali penting, karena
mempertahankan budaya menonton, literasi, apresiasi, dan membangun keragaman
bisa (terbentuk) melalui festival film," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Mahendra mengatakan festival film
harus terus diberikan dukungan. Pada saat pandemi, misalnya, banyak festival
film yang hadir dengan berbagai penyesuaian.
"Saya berpikir isu film tidak boleh turun,
walaupun saat pandemi COVID-19. Siapa pun yang minta bantuan harus dibantu
tanpa syarat. Itu yang terjadi. Kehadiran (festival film) di beberapa kota
melalui ruang lain hingga online, itu harus dijaga," kata Mahendra.
"Kalau sudah seperti ini, justru COVID
memberikan pembelajaran, bukan semakin turun, namun semakin kuat karena ada
yang namanya (festival film) hibrida, yang membuat penontonnya lebih luas lagi.
Posisi festival semakin diuntungkan untuk bisa memanfaatkan jaringannya,"
imbuhnya.
Sependapat, sineas sekaligus Direktur Festival
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2022 Ifa Isfansyah mengatakan festival
film bisa dibilang merupakan fondasi dari budaya sinema dan menonton masyarakat.
"Saat ini pun walaupun pandemi belum selesai,
justru impact yang kita dapat itu impact positif, karena yang paling penting adalah bagaimana kita
bertahan menjalankan program-program yang menjaga budaya sinema dan menonton.
Itu yang paling ingin kita jaga dan tidak hilang," kata Ifa.
Sutradara Terbaik dalam Festival Film Indonesia
2011 itu menambahkan, kehadiran festival film bukan sekadar untuk merayakan
sinema, namun juga untuk menikmati seni dalam perayaan itu sendiri.
"Di festival, kita tidak bisa menonton
semuanya, dan itu adalah seninya. Bagaimana kita bisa memilih film sesuai
selera dan film yang beragam. Harapannya bisa menjadi jendela sinema dari yang
pembuat film yang emerging sampai established," ujar Ifa. (Tim liputan)
Editor : Aan