KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN)
membuka kesempatan kepada penyedia teknologi dalam dan luar negeri untuk
berpartisipasi dalam pembangunan kota cerdas di IKN. Senin (29 November 2022).IKN buka Kesempatan Penyedia Teknologi Kembangkan Kota Cerdas
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN
Prof. Mohammed Ali Berawi mengatakan saat ini pihaknya mendapat berbagai
masukan dan penawaran untuk berpartisipasi dari berbagai perusahaan dunia, baik
yang sudah menjalankan konsep kota cerdas maupun BUMN seperti Telkom dan
PLN.
"Ini besar sekali average-nya, ini yang saya yakin tidak akan menyebabkan sebuah
dominasi monopoli terhadap sebuah pasar teknologi, kita akan coba ini untuk
memaksimalkan benefitnya bagi penduduk kotanya IKN atau pemerintah dan pelaku usaha,"
ujar Prof. Ali.
Lebih lanjut, Prof. Ali mengatakan syarat yang
diajukan untuk menjadi provider teknologi IKN adalah interoperabilitas, affordable, dan berkelanjutan.
Nantinya perusahaan dari dalam dan luar negeri
akan mengikuti lelang dan prosesnya transparan.
Menurut Prof. Ali, bila pemenang tender berasal
dari luar negeri maka wajib mengikuti syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN)
"Jadi walau luar negeri konsepnya TKDN, kita
harapkan nanti kita bawa investor dari luar negeri ke Indonesia, dia akan joint venture dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri," katanya.
Prof. Ali juga menyebut beberapa nama perusahaan
yang sudah mengajukan penawaran kepada IKN di antaranya Google, Microsoft,
Amazon Web Service, IMB, Samsung, dan juga Honeywell.
Presiden Honeywell untuk Indonesia dan Filipina
Roy Kokasih menyampaikan kesiapannya untuk mendukung pengembangan IKN melalui
teknologi dan solusi guna mengelola ibu kota baru yang cerdas dan berkelanjutan.
"Honeywell memiliki pengalaman yang luas
dalam membantu kota-kota di penjuru dunia dalam menciptakan lingkungan
perkotaan yang terhubung, aman, terlindungi, produktif, dan berkelanjutan
dengan teknologi tepat," ujar Roy.
Bangunan yang berkelanjutan dapat membantu
mengurasi emisi karbon sekaligus menjaga kesehatan dan kenyamanan penghuninya.
Dengan bangunan yang berkelanjutan, IKN pun lebih
siap menjadi kota yang cerdas. Menurut Roy, kunci dari kota cerdas dan
berkelanjutan adalah penggunaan teknologi yang terhubung, terintegrasi, dan
otomatis.
"Penggunaan teknologi yang tepat akan
mewujudkan pengelolaan kota yang tepat juga," katanya.(Tim Liputan)
Editor : Aan