KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Perusahaan konsultan Grant Thornton Indonesia memberikan
tiga tips menyikapi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang dalam
beberapa hari belakangan terus melemah mendekati Rp16.000 per dolar AS. Selasa (29 November 2022).Konsultan Berikan Tiga Tips Sikapi Pelemahan Kurs Rupiah
CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani dalam
keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah yang
terjadi saat ini merupakan tantangan yang cukup berat di tengah upaya Indonesia
keluar dari jurang inflasi dampak pandemi COVID-19 dan juga perang
Ukraina-Rusia yang belum kunjung selesai.
"Sebagai warga negara yang baik, sudah
saatnya kita sebagai masyarakat Indonesia saling bahu membahu meringankan dan
membantu pemerintah untuk memperkuat kembali nilai tukar rupiah dengan
cara-cara yang paling mudah untuk kita lakukan namun jika dilakukan dengan
cukup masif dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ungkapnya.
Johanna menjabarkan tiga tips menyikapi kenaikan
dolar AS. Pertama, yakni tetap membeli produk dalam negeri dan menahan diri
untuk membeli produk impor.
"Semakin tinggi impor maka nilai tukar rupiah
semakin lemah. Oleh karena itu, salah satu langkah mudah yang bisa kita lakukan
bersama-sama adalah mengurangi pembelian produk impor," jelas Johanna.
Langkah ini juga mampu membantu industri wirausaha
Tanah Air sehingga dapat semakin berkembang dan diharapkan mampu mengurangi
tingkat pengangguran.
Tips kedua, yaitu tidak menimbun dolar dan segera
menukarkannya dengan rupiah. Aksi tersebut dinilai akan mendorong permintaan
rupiah sehingga nilai tukarnya semakin menguat.
"Apabila ada beberapa orang yang menyimpan
dolar sebagai bagian dari portofolio keuangannya, akan sangat membantu apabila
mereka menukarkan sebagian dari simpanan dolar mereka menjadi rupiah,"
imbuhnya.
Tips ketiga, yaitu tetap berinvestasi di dalam
negeri. Salah satu pilihan terbaik adalah berinvestasi pada aset yang tidak
bergantung terhadap kurs dolar, salah satunya di Surat Utang Negara (SUN).
"Belum lama, pemerintah Indonesia menerbitkan
SUN dengan seri SBR004. SBR004 merupakan instrumen investasi yang tepat di
tengah penurunan kurs rupiah saat ini. Masyarakat dapat membantu pemerintah
dengan berinvestasi di instrumen investasi dalam negeri seperti membeli ORI
atau SBN," kata Johanna.
Kurs rupiah pagi ini melemah 8 poin atau 0,05
persen ke posisi Rp15.730 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan
perdagangan sebelumnya Rp15.722 per dolar AS. Di beberapa bank, dolar AS sudah
dijual Rp 15.900-an.
Beberapa faktor atau sentimen yang masih menekan
rupiah, salah satunya demonstrasi besar-besaran di China yang bisa mengganggu
perekonomiannya dan berdampak negatif ke perekonomian negara lain yang terkait
erat dengan perekonomian China.
Selain itu, kebijakan suku bunga tinggi The Fed
untuk menekan turun inflasi AS juga turut memicu penguatan dolar AS.(Tim liputan)
Editor : Aan