KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI) mendorong sejumlah kementerian memberikan pelayanan
psikologi terhadap anak-anak korban gempa Cianjur, Jawa Barat, agar bisa pulih
dari trauma. Senin (28 November 2022).KPAI Dorong Layanan Psikologis Untuk Anak Korban Gempa Cianjur
Komisioner KPAI Ai Maryati Solihah dalam keterangan tertulis, Senin, menyebutkan rekomendasi layanan psikologis untuk anak-anak ini disampaikan kepada Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), dan Baznas RI.
Sebagai contoh, anak-anak diberi kegiatan yang menyenangkan seperti bermain dan bercerita untuk bisa melewati masa-masa bencana tersebut.
"Penting membangun kolaborasi antar lembaga pemerintahan untuk
memberikan layanan psikososial dan dukungan keluarga terutama anak-anak
yang saat ini masih minim penanganan," kata Maryati.
Maryati menyarankan korban terdampak psikologis agar segera dilakukan
penanganan dengan melibatkan psikolog berdasarkan tingkat trauma sang anak
apakah termasuk ringan, sedang, atau berat.
Maryati berharap dengan pulihnya anak-anak dari trauma maka mereka
bisa berkumpul bersama teman dan keluarga serta bersemangat untuk bersekolah.
Terkait hal itu, KPAI sudah menjalankan fungsi pengawasan untuk setiap
bantuan yang diberikan pemerintah selama periode 24-26 November 2022.
Pengawasan ini berada di tiga titik posko pengungsian yakni Desa Sukamaju, Desa
Mekar Sari, dan Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur.
Dalam hasil pengawasannya, Maryati beserta jajaran KPAI mengajak seluruh warga
masyarakat Cianjur menjadi bagian dalam melindungi anak-anak korban gempa
sesuai dengan Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
"Anak-anak yang menjadi korban bencana alam memiliki hak atas pemenuhan
hak dan perlindungan agar mendapat penanganan yang sesuai tumbuh kembang diri
mereka," jelas Maryati.
Untuk diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 321
orang meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat terhitung hingga
Minggu (27/11) kemarin. (Tim liputan)
Editor : Aan