KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan
mengatakan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berpengaruh
terhadap majunya negara, sehingga pemerintah mengajak para pebisnis lokal untuk
mengembangkan usahanya melalui platform digital. Selasa (29 November 2022).Mendag Ajak UMKM Majukan Bisnis Lewat Platform Digital
"Tanpa pertumbuhan UMKM, akan sulit menjadi
negara maju," kata Zulkifli di Jakarta, Selasa.
Dalam laporan e-Conomy SEA 2022, ekonomi digital
Indonesia diproyeksikan akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) senilai 77
miliar dolar AS pada akhir 2022.
Hingga 2025, ekonomi digital diproyeksikan
mencapai 130 miliar dolar AS, tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR)
sebesar 19 persen, dan hingga 2030 diperkirakan akan tumbuh lebih dari tiga
kali lipat di kisaran 220 sampai 360 miliar dolar AS.
Zulkifli optimistis perekonomian digital Indonesia
akan lebih baik meski ada prediksi resesi dunia terjadi tahun depan.
Di sisi lain, ia mengatakan Indonesia harus
memperluas cakupan penetrasi ke pasar-pasar baru seperti Afrika, Timur Tengah
dan Asia Selatan.
Indonesia telah memiliki sejumlah perjanjian
perdagangan bilateral dengan negara nontradisional lainnya, yaitu
Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA),
Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (PTA), dan Indonesia-Pakistan
PTA.
Sementara itu, Deputi IV Kemenko Perekonomian Rudy
Salahuddin mengatakan Indonesia masih butuh 9 juta talenta digital untuk kurun
15 tahun mendatang. Menurut Rudy, butuh waktu panjang untuk mencetak sumber
daya manusia sehingga perlu ada strategi jangka pendek dan jangka panjang.
Pendekatan jangka pendek dilakukan dengan berbagai
pelatihan bersama para pelaku usaha, sementara itu pendekatan jangka panjang
dilakukan lewat mengubah kurikulum agar talenta digital bisa muncul sejak dini.
"Ubah kurikulum agar melek dari awal dan
punya soft skill yang dibutuhkan," katanya.(Tim liputan)
Editor : Aan