Pejabat Pemerintah Tunjukkan Optimisme Terhadap Ekonomi Tiongkok, Dorong Kerja Sama |
Ekonomi Tiongkok tetap mengalami pemulihan pada tahun ini,
terlepas dari tekanan, dan memperlihatkan momentum positif untuk pembangunan
jangka panjang, seperti disampaikan Fu Linghui, Juru Bicara National
Bureau of Statistics, di forum tersebut.
Meski
menghadapi situasi internasional yang kompleks dan berat, serta kesulitan tak
terduga lainnya, ekonomi Tiongkok menunjukkan daya tahan dan energi yang luar
biasa, menurut Fu.
Mengevaluasi
tahun ini, Fu berkata, Tiongkok telah menerapkan paket kebijakan yang
menstabilisasi ekonomi sehingga mengubah penurunan pada triwulan kedua menjadi
pemulihan pada triwulan ketiga.
Di sisi
lain, Fu menekankan, Tiongkok giat memperluas kebijakan pintu terbuka tingkat
tinggi.
Setelah
dunia menghadapi risiko resesi yang semakin besar, Tiongkok berkomitmen
membentuk sistem baru guna mewujudkan ekonomi terbuka pada jenjang yang lebih
tinggi, termasuk mempromosikan perdagangan dan menjamin layanan pelabuhan, seperti
dijelaskan Fu.
Meski
mengalami pemulihan pada tahun ini, pejabat pemerintah juga mengingatkan risiko
finansial yang berasal dari nilai utang masif dan lonjakan inflasi.
Maka,
regulator sektor keuangan di Tiongkok bertugas mengelola risiko finansial besar
dan menjaga stabilitas di sektor ini, seperti dikemukakan Xuan Changneng, Deputy
Governor, People's Bank of China (PBOC), di forum tersebut.
Setelah krisis finansial pada 2008, komunitas global mencapai konsensus untuk memperkuat sistem pengelolaan makroekonomi demi menghindari risiko finansial yang merembet ke wilayah lain, menurut Xuan. Dia juga mencatat perkembangan Tiongkok dalam mengelola kebijakan terkait yang dilansir dalam beberapa tahun terakhir.
Ke depan,
Tiongkok menghadapi peluang dan tantangan, menurut Wang Weidong, Vice
President, China Development Bank (CDB), penyalur pinjaman terbesar di
Tiongkok.
Kemerosotan
ekonomi dunia berpotensi menimbulkan tingkat permintaan yang lebih rendah,
sedangkan, aktivitas konsumsi dan imbal hasil atas investasi di dalam negeri
pun melemah, menurut Wang.
Meski
demikian, Tiongkok memiliki kapasitas yang memadai untuk pembangunan dan
peningkatan industri, seperti dijelaskan Wang. Dia juga menyimpulkan, aspek
fundamental dalam pembangunan jangka panjang tidak berubah.
CDB akan
terus berupaya melayani ekonomi riil, termasuk menstabilisasi pertumbuhan
kredit dan memberikan dukungan yang lebih besar di sektor utama, seperti
manufaktur, teknologi, inovasi, usaha kecil dan mikro, serta industri hijau,
seperti dipaparkan Wang.
"Pembangunan
dan kerja sama menjadi 'dua kunci' yang mengatasi isu dunia, serta membantu
berbagai negara menghadapi tantangan dan menangani kendala,"
ujar Peng Chun, Chairman & CEO, China Investment
Corporation, di forum tersebut.
Tiongkok
tengah membangun model sirkulasi ganda dengan prinsip keterbukaan sebagai pola
pembangunan yang baru. Model ini kelak semakin mendukung rantai pasok global
yang lebih tangguh, serta membagikan berbagai peluang baru kepada dunia,
menurut Peng.(Tim Liputan)
Editor : Aan