KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis
ekonomi Indonesia tahun depan akan tetap mampu tumbuh sekitar 4,5 persen sampai
5,3 persen di tengah bayangan gejolak global. Rabu (30 November 2022).Perry Optimistis Ekonomi RI 2023 Mampu Tumbuh 4,5-5,3 Persen
“Pertumbuhannya akan cukup baik 4,5 persen sampai
5,3 persen pada 2023,” katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di
Jakarta.
Perry menjelaskan pertumbuhan 4,5 sampai 5,3
persen pada 2023 tersebut akan didukung oleh beberapa faktor mulai dari ekspor,
konsumsi dan investasi yang meningkat.
Selain itu, pertumbuhan ini juga akan tercapai
dengan adanya hilirisasi, pembangunan infrastruktur, penanaman modal asing
hingga aktivitas pariwisata.
Tak hanya optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi,
Perry juga yakin bahwa inflasi yang masih tinggi saat ini akan kembali turun ke
sasaran 3 plus minus 1 persen pada tahun depan.
Ia menjelaskan kebijakan suku bunga melalui
langkah front loaded, pre-emptive dan forward looking secara terukur akan menurunkan ekspektasi
inflasi sangat tinggi.
“Bahkan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran
3 plus minus 1 persen lebih awal yaitu pada semester I-2023,” ujarnya.
Ia turut memastikan nilai tukar rupiah akan tetap
terjaga dan menguat pada 2023 apabila gejolak global mulai mereda.
Rupiah akan terjaga didukung oleh fundamental
ekonomi Indonesia yang baik, pertumbuhan tinggi, inflasi rendah dan imbal hasil
surat berharga negara (SBN) yang menarik.
Kebijakan stabilisasi rupiah dari tekanan global
dilakukan sekaligus untuk pengendalian inflasi serta menstabilkan makroekonomi
dan sistem keuangan.
Stabilitas eksternal Indonesia tahun depan pun
diyakini tetap menguat dengan transaksi berjalan seimbang, neraca modal surplus
dari penanaman modal asing dan harapan masuknya kembali investasi portofolio
serta cadangan devisa meningkat.
Sementara stabilitas sistem keuangan juga terjaga
dengan kecukupan modal yang tinggi sekaligus likuiditas yang lebih dari cukup.
“Pertumbuhan kredit akan mencapai 10-12 persen
pada 2023 dan 2024,” tegas Perry.
Terakhir, ekonomi dan keuangan digital pada 2023
diprediksikan meningkat pesat dengan transaksi e-commerce mencapai Rp572
triliun, uang elektronik Rp508 triliun dan perbankan digital lebih dari Rp67
ribu triliun.
“Sinergi dan inovasi adalah kata kunci untuk
ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional,” kata Perry.(Tim liputan)
Editor : Aan