KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Apa jadinya bila Sadako, sosok legenda urban mengerikan yang
sudah hilang selama lebih dari 20 tahun kembali meneror Jepang akibat
beredarnya sebuah kaset video di pasar gelap? Jumat (25 November 2022)."Sadako DX", Memecahkan Misteri Kembalinya Hantu Legendaris
Sosok hantu Jepang Sadako tentu sudah tidak asing bagi para generasi milenial.
Tokoh yang keluar dari sumur dan menghantui banyak orang ini, pertama kali
dikenalkan melalui film "Ringu" (1998) yang diadaptasi dari novel
karya Koji Suzuki (1991), kemudian menyebar luar secara global dengan nama "Ring".
Kini, Sadako kembali menyebarkan teror lewat "Sadako DX". Meski tidak
ada memiliki kaitan dengan film aslinya, namun kehadiran hantu legendaris ini
bisa menjadi benang merahnya.
Cerita bermula dengan pemberitaan kematian massal yang melanda Jepang lantaran
sebuah video terkutuk. Disebutkan bahwa dalam 24 jam orang yang menyaksikan
video tersebut akan meninggal.
Kejadian misterius ini menarik perhatian mahasiswi
pascasarjana dengan IQ 200 bernama Ayaka Ichijo (Fuka Koshiba).
Namun Ayaka yakin ada penjelasan ilmiah mengenai kejadian ini, bahkan dia
percaya kematian orang-orang hanyalah sensasi belaka.
Dia tak percaya bahwa video tersebut merupakan kutukan dari hantu Sadako
Yamamura. Ayaka kemudian berusaha memecahkan misteri tersebut dari sisi sains.
Akan tetapi, adiknya Futaba Ichijo (Yuki Yagi) penasaran
dengan isi video yang dianggap mematikan itu. Dia juga ikut menonton dengan
alasan hanya untuk bersenang-senang, namun Futaba akhirnya juga ikut terkena
kutukan.
Apa yang diyakini oleh Ayaka akhirnya hilang, sebab sang adik mengaku diteror
oleh hantu. Ayaka kemudian berusaha mencari cara untuk menghentikan kutukan
tersebut dalam 24 jam.
Dalam pencarian "penawar" Sadako, Ayaka bertemu dengan Oji Maeda
(Kazuma Kawamura), pria yang kehilangan kekasihnya setelah menonton video
terkutuk. Banyak hal yang dihadapi oleh Ayaka, Futaba dan Oji untuk
menghentikan Sadoko, bahkan mereka berisiko mengalami kejadian yang sama dengan
orang-orang yang telah meninggal lebih dulu.
Horor
komedi
Selama ini Sadako selalu dianggap sebagai sosok yang
menyeramkan. Pada film aslinya, mungkin banyak penonton yang menutup mata
sepanjang film karena sangat menakutkan.
Berbeda dengan "Sadako DX", walau sosok hantu perempuan ini tetap
keluar dari sumur, namun tidak terlalu seram.
Film arahan Hisashi Kimura ini lebih banyak menonjolkan perjalanan mencari
solusi untuk menghapus kutukan. Ayako menggabungkan logika sains dengan
mitos-mitos seputar masa lalu Sadako.
Selain itu, banyak dialog dan adegan-adegan yang lebih cocok disebut sebagai
film komedi. Terlebih pada karakter Oji Maeda yang bersikap seperti seorang Don
Juan dengan gombalan-gombalannya.
Hantu-hantu yang ditampilkan pun terkesan hanya tempelan atau pelengkap semata.
Nilai lebihnya, film ini cocok bagi penonton yang takut menyaksikan genre
horor.
Sadako di sini juga tidak digambarkan sebagai hantu yang sangat menyeramkan,
namun masih bisa dikompromikan tingkat kengeriannya.
Tidak dijelaskan secara utuh juga apa yang menyembangkan dia kembali meneror
warga Jepang.
Mengikuti perkembangan jaman
Era Sadako memang telah berubah, Hisashi Kimura pun sengaja
mengubah konsep filmnya menjadi lebih kekinian agar lebih terhubung dengan
penonton masa kini.
Hisashi Kimura memanfaatkan kebiasaan orang-orang yang mudah terpengaruh oleh sesuatu
yang viral. Video terkutuk itu pun dengan mudah disebarkan melalui sosial
media.
Video kutukan yang awalnya bekerja dalam durasi tujuh hari, namun menjadi lebih
cepat dalam penyebaran virus Sadako-nya yang hanya butuh waktu 24 jam.
Semua itu terjadi lantaran banyak orang yang menyebarkan melalui internet.
Menyaksikan video itupun seperti menjadi sebuah tantangan yang perlu untuk
dicoba dan diviralkan.
Secara keseluruhan "Sadako DX" bukanlah sebuah film horor murni tapi
masih jauh jika disebut sebagai parodi. Namun cukup menarik untuk melihat
penggambaran hantu Jepang dari sisi lain.
"Sadako DX" sudah dapat disaksikan di bioskop Indonesia mulai 25
November 2022.(Tim Liputan)
Editor : Aan