KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Perusahaan rintisan (startup) Bioma hadir menyediakan penyewaan alat-alat
keperluan kantor guna membantu pelaku usaha mengurangi beban biaya operasional
mereka.
Rabu (30 November 2022).Startup Bioma Hadirkan Solusi Sewa Keperluan Kantor
Jasa penyediaan barang dari Bioma membantu perusahaan
untuk mengakses semua kebutuhan bisnis tanpa menanggung beban operasional,
seperti biaya pemasangan, perbaikan, dan maintenance.
Barang-barang yang disewakan Bioma mulai dari
alat-alat kantor, stationery, perabotan, hingga perlengkapan logistik dan dapur.
"Kami menggunakan sistem langganan agar
pelaku bisnis dan startup bisa mengakses semua kebutuhan bisnis mereka, seperti
sewa perlengkapan restoran, perabot, barang elektronik, peralatan kantor, dan
sebagainya," kata Co-founder dan CEO Bioma Arlo Erdika.
Sistem seperti ini akan membantu perusahaan untuk
meminimalisir capital expenditure tanpa perlu repot mengelola aset-aset yang
dimiliki. Arlo percaya Bioma bisa menjadi mitra solusi yang baik agar bisnis
dapat berkembang, terutama karena tingginya antusiasme dari perusahaan di
berbagai ukuran dan industri terhadap jasa pengadaan barang ini.
Memiliki lebih dari 1.000 SKU produk yang siap
disewa, klien Bioma bisa memilih produk melalui katalog Bioma.id ataupun
mengajukan permohonan aset bisnis tertentu kepada tim sales. Jika barang
tersebut belum tersedia di katalog, tim Bioma kan memberikan proposal harga
sewa kepada klien.
Setelah disetujui, startup ini pun kemudian akan
mengurus semua aspek yang berkaitan dengan pengecekan kualitas, pengiriman, dan maintenance barang, termasuk jasa reparasi jika terjadi kerusakan aset di
kemudian hari. Lalu, ketika masa sewa sudah selesai, Bioma akan melakukan
penjemputan barang tersebut di lokasi klien.
“Sejak pertama kali berdiri, lebih dari 20.000
klien Bioma sudah mendapatkan kemudahan operasional dari penyewaan barang kami.
Mayoritas klien kami berasal dari perusahaan F&B yang hendak membuka outlet
baru, di mana mereka bisa menyewa perlengkapan dapur, restoran, dan back office, sehingga dapat berekspansi lebih cepat dengan modal yang
lebih rendah," katanya.
Selain itu, Bioma juga banyak melayani perusahaan
yang hendak menyediakan peralatan laptop dan perabotan kantor.
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah perusahaan
di Indonesia telah mengakhiri kebijakan work from home (WFH) dan mewajibkan karyawan untuk bekerja
di kantor (WFO). Per Juli 2022, berdasarkan hasil survei Jakpat, 63 persen
pekerja di Indonesia telah kembali WFO, sementara 23 persen bekerja secara hybrid.
Ini berarti, mayoritas pekerja telah kembali
beraktivitas di kantor (86%), sehingga menjadi momentum yang pas bagi Bioma
untuk mengembangkan jangkauannya.
Sebagai startup muda, Bioma menyadari bahwa
akselerasi bisnis perlu dilakukan secara efektif. Karena itu, tim yang dibangun
oleh tiga orang co-founder ini pun memutuskan untuk mengikuti program
inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) dari Kementerian Komunikasi dan
Informatika.
“Awalnya kami tertarik mengikuti SSI karena
program-programnya sangat sesuai dengan kebutuhan kami sebagai early-stage startup. Selama empat bulan pelatihan, kami benar-benar merasa
terbantu karena dapat berkenalan dengan para coach dan advisor yang sudah pernah melalui tahap yang sedang Bioma
lalui sekarang," kata Melvin Juwono, Co-Founder dan COO Bioma.
Pertama kali dicetuskan pada awal tahun 2022,
Bioma merupakan ekspansi dari bisnis penyewaan perlengkapan bayi bernama
Babyloania yang dirintis oleh Arlo dan dikembangkan secara bootstrapping sejak
2014.
Berdasarkan pengalaman membesarkan Babyloania ini,
tim Bioma mendapatkan insight bahwa ada permintaan tinggi untuk penyewaan segala
macam perlengkapan bisnis. Nama Bioma sendiri terinspirasi dari ilmu ekologi
yang berarti habitat beragam pada suatu tempat.
Analoginya, perusahaan ingin menyediakan berbagai
kebutuhan dengan mudah dan terjangkau untuk beragam habitat atau ekosistem
bisnis.(Tim
liputan)
Editor : Aan