KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Guru Besar Ilmu Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya Prof Dr
Clara RP Ajisuksmo MSc mengatakan pendidikan kewirausahaan yang terintegrasi
menjadi solusi pendidikan bagi anak termarjinalkan. Jumat (2 Desember 2022).Atma Jaya: Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Solusi Anak Marjinal
“Apa yang terjadi pada zaman ini dimana kenyataannya karena
kemiskinan keluarga, tidak semua anak dapat terpenuhi haknya di bidang
pendidikan. Masih banyak anak usia sekolah yang tidak sekolah,” ujar Clara
dalam orasi ilmiahnya pada pengukuhan guru besar Unika Atma Jaya di Jakarta.
Dia menjelaskan jumlah anak laki-laki yang tidak sekolah
lebih banyak daripada anak perempuan. Hal ini karena anak laki-laki dari
keluarga miskin seringkali sudah dilibatkan dalam kegiatan ekonomi untuk
membantu menunjang kehidupan keluarga. Pada anak perempuan alasan putus sekolah
lebih banyak karena menikah. Juga kenyataan, bahwa penduduk yang bekerja
didominasi oleh tamatan SD ke bawah.
“Pendidikan kewirausahaan yang terintegrasi dengan
pendidikan karakter merupakan satu program pendidikan yang tidak memarjinalkan
dan menjadi solusi bagi anak-anak tersebut,” terang dia.
Ia menjelaskan, dengan pendidikan kewirausahaan, anak
marjinal dapat mandiri secara ekonomi dan membantu mengatasi kemiskinan
keluarga.
"Pendidikan karakter, tercakup di dalamnya membangun rasa percaya diri,
mempunyai dorongan yang kuat, kemampuan berkomunikasi dan negosiasi, kreatif
dan inovatif, mempunyai kemampuan teknologi dan manajerial serta adanya
dukungan sosial," katanya.
Menurut dia, metode pendidikan kewirausahaan yang terintegrasi dengan
pendidikan karakter seharusnya menggunakan pendekatan tiga pilar, yaitu
pengetahuan dan keterampilan, mengalami, refleksi.
“Kegiatan pendidikan merupakan instrumen untuk terjadinya
perubahan pada setiap orang dan masyarakat yang ada di sekitarnya. Untuk
evaluasi hasil belajar, pendekatan personal untuk mendengarkan secara aktif
terkait proses pencapaian keberhasilan lebih penting daripada ijazah atau
sertifikat,“ ungkap dia.
Selain mengukuhkan Prof Clara sebagai guru besar bidang Ilmu
Psikologi, Unika Atma Jaya mengukuhkan Prof Dr Weli SKom M Si sebagai guru
besar bidang Ilmu Akuntansi.
Rektor Unika Atma Jaya, Dr A Prasetyantoko, mengatakan
pengukuhan dua guru besar baru tentu menambah energi bagi Unika Atma Jaya untuk
semakin mengembangkan kualitas mutu akademik dalam situasi pasca pandemi dengan
dua disiplin ilmu yang saling mendukung bahkan melengkapi dalam penerapannya
dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara, Prof Weli dalam orasi ilmiahnya mengangkat
tentang Kurikulum Sistem Informasi Akuntansi dalam Era Smart Society 5.0 untuk
akuntan profesional berkelanjutan.
Dalam penelitian Prof Dr Weli di bidang ilmu ekonomi, isu disrupsi profesi
akuntan yang diprediksi akibat transformasi digital pada era Revolusi Industri
4.0, sebenarnya merupakan peluang yang besar bagi seluruh insan pendidikan
akuntansi. Kemajuan teknologi seharusnya membuat akuntan menjadi lebih mampu
memenuhi keinginannya dalam bekerja.(Tim liputan)
Editor : Aan