KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Wakil Menteri Luar Negeri Azerbaijan Elnur Israfil oglu
Mammadov mengatakan telah berdiskusi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia
terkait upaya untuk meningkatkan bisnis dan investasi kedua negara. Selasa (6 Desember 2022).Azerbaijan, Indonesia Bertekad Fasilitasi Dialog Tingkatkan Investasi
"Jadi, kami telah berdiskusi tentang bisnis
dan investasi dengan Kementerian Luar Negeri (Indonesia)," kata Elnur
dalam Perayaan 30 Tahun Hubungan Bilateral Azerbaijan-Indonesia.
Elnur mengatakan dalam diskusi dengan Kemlu RI,
kedua pemerintah sepakat untuk melakukan setiap langkah yang diperlukan untuk
mengatur pertemuan bisnis dari para pelaku bisnis di kedua negara.
Dia menjelaskan masih ada beberapa tantangan yang
dihadapi dalam meningkatkan kerja sama bisnis dan investasi antar kedua negara,
diantaranya terkait letak geografis kedua negara dan informasi pasar yang masih
cukup terbatas.
"Ketika kita berbicara tentang ekonomi, maka
Anda berbicara dalam kategori yang berbeda, seperti efisiensi, visibilitas
proyek, laba investasi dan hal-hal semacam itu," kata dia.
Oleh karena itu, dia menilai pemerintah Indonesia
dan Azerbaijan pertama-tama perlu meningkatkan kesadaran kepada para pelaku
bisnis dan investor tentang persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk
melakukan investasi asing, terutama di masing-masing negara.
Menurut dia, kedua pemerintah bertekad
mengupayakan setiap langkah untuk memfasilitasi dialog di antara komunitas
bisnis di kedua negara.
Dia juga menekankan perlunya perundingan untuk
membahas perjanjian investasi bilateral.
Elnur menilai perjanjian bilateral penting karena
sebagian besar investor pada umumnya tidak ingin mengambil risiko jika terdapat
masalah di kemudian hari.
Terkait investasi Indonesia di Azerbaijan, Elnur
menyebutkan saat ini ada 90 perusahaan Indonesia yang terdaftar di Azerbaijan.
Beberapa perusahaan tersebut telah melakukan sejumlah proyek di wilayah
Karabakh.
Sementara itu, terkait nilai perdagangan, Elnur
mengatakan kedua negara telah mencapai nilai perdagangan sekitar 500 juta dolar
AS (sekitar Rp7,81 triliun) pada 2022.
"Sekitar setengah miliar dolar AS (sekitar
Rp7,81 triliun). Itu adalah jumlah untuk tahun ini," kata dia.
Pada 10 bulan pertama tahun ini, sebagian besar
transaksi perdagangan antara kedua negara adalah terkait penjualan minyak
mentah dari Azerbaijan ke Indonesia.
"Anda adalah salah satu pembeli minyak mentah
kami melalui perusahaan minyak negara," jelas dia.
Sementara itu, Azerbaijan melakukan impor minyak
sawit, mesin, dan peralatan. (Tim Liputan)
Editor : Aan