KALBARNEWS.CO.ID
(KOTA BOGOR) - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengambil
bagian dan berperan aktif mewujudkan keamanan pangan global dengan menjadi
delegasi Indonesia dalam WHO Global Strategi for Food Safety 2022-2030 pada
Sesi Codex Committee on Food Hygiene (CCFH) ke 53, di San Diego, Amerika
Serikat. Minggu (4
Desember 2022).Bapanas Ambil Bagian Berperan Aktif Amankan Pangan Global
Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan
NFA Andriko Noto Susanto dalam keterangannya yang diterima ANTARA di Kota
Bogor, Jawa Barat, Minggu, mengatakan partisipasi NFA merupakan bentuk
representasi Indonesia sekaligus menandai bahwa Indonesia siap turut ambil
bagian dan berperan aktif mewujudkan keamanan pangan global
Sidang CCFH hari pertama pada Kamis (1/12) telah membahas
draf Pedoman Penanganan Sayur, Daging Sapi, Susu, Keju, dan Kecambah Segar
untuk mencegah kontaminasi bakteri E. Coli yang memproduksi toksin Siga.
Andriko menjelaskan pada kesempatan tersebut Indonesia
menyampaikan posisi terhadap draf tersebut antara lain pada bagian Tujuan,
Definisi, serta beberapa poin lainnya, dan masuk dalam Conference Room Document
(CRD).
“Pedoman tersebut diusulkan menjadi step 5 (dari 8 step) dan
nantinya menjadi acuan baik bagi pemerintah maupun pelaku usaha dalam
menerapkan sistem keamanan pangan,” jelasnya.
Menurut Andriko, berdasarkan hasil pembahasan tersebut,
selanjutnya WHO dan FAO akan bekerja dengan negara-negara anggota dan mitra
lainnya untuk memodifikasi, merancang ulang, atau memperkuat sistem keamanan
pangan.
Hal ini diperlukan mengingat perkembangan dan berbagai
tantangan global di sektor pangan yang yang terus bergerak dinamis.
Menurutnya, strategi Global WHO untuk Keamanan Pangan yang
diperbarui ini tidak hanya dipersiapkan untuk menuju dunia yang lebih aman dan
sehat, tetapi juga untuk memperkuat kolaborasi multisektoral dan pendekatan
kesehatan masyarakat yang inovatif.
Strategi ini memberi para pemangku kepentingan alat yang
dibutuhkan untuk memperkuat sistem keamanan pangan nasional dan berkolaborasi
dengan mitra di seluruh dunia.
“Visi dari pertemuan ini adalah untuk menjamin setiap orang
dimanapun berada dapat mengkonsumsi makanan yang aman dan sehat. Di mana pada
tahun ini difokuskan untuk memperkuat kolaborasi multisektor dan pendekatan
kesehatan masyarakat yang inovatif,” terangnya.(Tim Liputan)
Editor : Aan