KALBARNEWS.CO.ID
(PONTIANAK) - Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan Barat
Agus Chusaini mengatakan pihaknya terus bersinergi dalam mengembangkan madu
kelulut melalui program kemandirian dari santri Pondok Pesantren (Ponpes)
seperti di Muinul Islam Kubu Raya.BI Kalbar Sinergi Kembangkan Madu Kelulut Program Mandiri Ponpes
“Alhamdulillah, melalui program kemandirian pondok
pesantren kita bisa kembangkan madu kelulut. Kami yakin ini akan berhasil untuk
kita kembangkan,” ujar Agus Chusaini saat menghadiri kegiatan Kick Off
Program Pengembangan Madu Kelulut di Pondok Pesantren Muinul Islam di Kubu
Raya, Kamis
(22 Desember 2022).
Ia berharap melalui program tersebut, dapat
mengembangkan kemandirian Ponpes sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan
perekonomian pondok tersebut.
“Kami akan siap membantu dari segi keuangan,
sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan dari apa yang diprogramkan dan
kami akan membiayai operasionalnya,” ujarnya.
Selain itu, ujar dia, pada tahun 2023 mendatang
pihaknya akan melakukan beberapa hal, seperti akan melakukan sertifikasi halal,
BPOM, meningkatkan kualitas pengemasan dan sebagainya.
“Akan banyak hal yang akan kita lakukan, termasuk
juga bagaimana menghitung kadar airnya dan melihat komposisi dari madu kelulut
tersebut, karena kalau ada komposisinya, maka itu akan menambah nilai jualnya.
Termasuk juga melakukan aktivasi branding, jadi akan kita coba ikutkan pemeran agar semakin
dikenal,” ujarnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Rektor
Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Garuda Wiko mengatakan bahwa
pihaknya akan membuka jalan untuk Pondok Pesantren Muinul Islam Kubu Raya dalam
melakukan uji laboratorium di Untan.
“Kami sangat menyambut baik kick off untuk pengembangan madu kelulut tersebut bersama Bank
Indonesia. Jadi untuk pascapanen itu, Untan bisa mendukung dengan laboratorium
yang kita punya,” kata Garuda Wiko.
Ia menekankan pentingnya komitmen bersama pemangku
kepentingan terkait dalam mengembangkan madu kelulut tersebut, dan langkah apa
yang akan dilakukan ke depan
“Tentu Untan akan mendorong pondok pesantren ini,
serta perlunya komitmen dari stakeholder terkait dalam mendukung program ini. Kemudian, ini
juga akan membantu Untan untuk mahasiswa yang akan melakukan pengabdian pada
masyarakat,” ujarnya.
Kemudian, di tempat yang sama, Pimpinan Pondok
Pesantren Muinul Islam Kubu Raya Abdul Mu’iz mengatakan bahwa dirinya bersama
para santri akan menargetkan pengembangan madu kelulut mencapai 200 sarang di
pondok pesantren tersebut.
“Alhamdulillah, dari satu sarang madu kelulut itu
menghasilkan Rp300 ribu, dan target kami juga akan mengembangkan madu kelulut
hingga 200 sarang,” kata Abdul Mu’iz.
Dirinya menjelaskan, bahwa sebelum pihak Bank
Indonesia memberikan bantuannya, santri Pondok Pesantren Muinul Islam tersebut
sudah dua tahun mandiri secara otodidak mengembangkan madu kelulut sebanyak 25
kotak tersebut.
Kemudian, dirinya bersyukur dengan adanya bantuan
dari BI dan pemangku kepentingan terkait, madu kelulut menjadi semakin
berkembang dengan baik. “Kami bersyukur mendapatkan bantuan sebanyak 100 sarang
produksi madu kelulut dari BI. Mudahan dari madu ini menjadi gerbang menuju
kemajuan untuk Pondok Pesantren Muinul Islam,” ujarnya (Tim Liputan)
Editor : Aan