KALBARNEWS.CO.ID (SHENZHEN) - Huawei menggelar konferensi "Top
10 Trends of Smart PV (photovoltaic)" dengan tema ''Accelerating Solar as
a Major Energy Source''. Di konferensi ini, Chen Guoguang, President, Huawei
Smart PV+ESS Business, membagikan pandangan Huawei tentang 10 tren Smart
PV dari perspektif kolaborasi multiskenario, transformasi digital, dan
aspek keamanan produk yang lebih baik. Rabu (28 Desember 2022).Huawei Paparkan 10 Tren Utama "Smart PV" demi Masa Depan yang Lebih Ramah Lingkungan
Setelah
porsi energi terbarukan yang semakin meningkat, industri PV mengalami
pertumbuhan pesat. Namun, industri ini masih menghadapi banyak tantangan,
termasuk cara menurunkan levelized cost of energy (LCOE), cara
meningkatkan efisiensi O&M, cara menjaga stabilitas jaringan transmisi
listrik setelah suplai energi terbarukan bertambah besar, serta cara menjamin
aspek keamanan sistem secara terpadu.
"Di tengah pertumbuhan pesat industri PV, sederet tantangan
ini juga menghadirkan peluang," ujar Chen Guoguang. Sebagai
perusahaan visioner, Huawei ingin berbagi analisis dan pandangan bersama mitra,
serta organisasi dan sosok yang meminati pembangunan ramah lingkungan dan
berkelanjutan.
Tren
1: PV+ESS Generator
Setelah
semakin banyak energi terbarukan yang menyuplai jaringan transmisi listrik,
beragam masalah teknis yang kompleks hadir dari sisi stabilitas sistem,
keseimbangan daya, dan kualitas daya.
Maka, metode kontrol baru dibutuhkan demi meningkatkan
pengendalian daya secara aktif/reaktif dan kemampuan respons, serta aktif
memitigasi fluktuasi frekuensi dan tegangan listrik. Dengan integrasi PV dan
ESS, serta teknologi Grid Forming, kita dapat membangun 'Smart
PV+ESS Generators' yang memanfaatkan pengendalian sumber voltase ketimbang pengendalian
sumber arus listrik. Dengan demikian, kita memperoleh dukungan inersia yang
baik, stabilisasi tegangan listrik yang bersifat sementara, dan kemampuan fault
ride-through. Hal tersebut akan mentransformasi PV dari jaringan transmisi
listrik disusul grid forming, ikut meningkatkan suplai PV.
Sebuah
pencapaian dalam penerapan teknologi ini terwujud pada proyek Red Sea di Arab
Saudi. Di proyek ini, Huawei menyediakan rangkaian solusi, termasuk smart
PV controller dan battery energy storage system (BESS)
litium, sebagai mitra utama. Proyek ini menggunakan PV 400 MW dan ESS 1,3
GWh guna mendukung jaringan transmisi listrik yang menggantikan generator
diesel biasa, serta memasok listrik bersih dan stabil bagi satu juta warga
sekaligus membangun kota pertama di dunia yang 100% memanfaatkan energi
terbarukan.
Tren
2: Densitas dan Reliabilitas Tinggi
Peralatan
berdaya besar dan reliabilitas tinggi di pembangkit listrik PV akan menjadi
tren. Misalnya, inverter PV. Kini, tegangan listrik DC pada inverter meningkat
dari 1.100 V menjadi 1.500 V. Setelah memanfaatkan material baru seperti silicon
carbide (SiC) dan gallium nitride (GaN), serta
integrasi menyeluruh teknologi digital, elektronika daya, dan manajemen termal,
densitas daya pada inverter diperkirakan bertambah sekitar 50% dalam lima tahun
mendatang, dan reliabilitas tinggi pun dapat terjaga dengan baik.
Pembangkit
listrik PV 2,2 GW di Qinghai, Tiongkok, berada pada ketinggian 3.100 meter
di atas permukaan laut, dan memiliki 9.216 Huawei Smart PV Controllers
(inverters) yang beroperasi stabil di tengah medan yang berat. Jumlah jam
ketersediaan (availability hours) melampaui 20 juta jam, dan ketersediaan
alat tercatat hingga 99,999%.
Tren
3: Module-Level Power Electronics (MLPE)
Digerakkan
kebijakan industri dan kemajuan teknologi, PV terdistribusi mengalami
perkembangan pesat selama beberapa tahun terakhir. Kita menghadapi tantangan
seperti cara meningkatkan utilisasi sarana atap bangunan, menjamin produksi
listrik yang besar, serta cara menjamin keamanan sistem PV+ESS. Maka, manajemen
yang lebih sempurna merupakan sebuah keharusan.
Dalam sebuah sistem PV, module-level power electronics (MLPE)
meliputi alat elektronika daya yang dapat menyempurnakan pengendalian satu atau
lebih panel PV, termasuk micro inverter, power optimizers,
dan disconnectors. MLPE memberikan manfaat unik seperti produksi
listrik pada level panel, pemantauan, dan penonaktifan secara aman (safe
shutdown). Ketika sistem PV semakin aman dan pintar, laju penetrasi MLPE di
segmen pasar PV terdistribusi diperkirakan mencapai 20%-30% pada 2027.
Tren
4: String Energy Storage
Dibandingkan
solusi ESS tersentralisasi biasa, solusi Smart String ESS menggunakan
arsitektur terdistribusi dan desain modular. Solusi ini memanfaatkan
teknologi inovatif dan manajemen pintar secara digital guna mengoptimalkan
energi pada level baterai, serta mengendalikan energi pada level rak penyimpanan.
Hal ini menghasilkan energi yang lebih besar, investasi optimal, O&M
simpel, serta keamanan dan reliabilitas sepanjang siklus ESS.
Pada 2022, dalam proyek ESS 200 MW/200 MWh di Singapura
untuk regulasi frekuensi dan spinning reserve, proyek BESS terbesar
di Asia Tenggara, Smart String ESS menerapkan manajemen charge and
discharge yang semakin baik. Tujuannya, mencapai daya keluaran konstan
dalam jangka waktu yang lebih lama dan menjamin manfaat regulasi frekuensi. Di
sisi lain, fitur kalibrasi SOC otomatis pada level baterai menghemat biaya
tenaga kerja dan secara drastis meningkatkan efisiensi O&M.
Tren
5: Manajemen yang Lebih Sempurna pada Level Sel Baterai
Serupa
dengan sistem PV yang beralih menuju MLPE, BESS litium segera mengarah pada
level manajemen yang lebih kecil. Efisiensi dan kendala keamanan hanya dapat
diatasi lewat manajemen yang lebih sempurna pada level sel baterai. Saat
ini, battery management system (BMS) biasa hanya dapat
merangkum dan menganalisis data yang terbatas, serta hampir mustahil mendeteksi
kerusakan dan memberikan peringatan dini. Maka, BMS harus beroperasi secara
lebih sensitif, pintar, bahkan prediktif. Fitur tersebut bergantung pada
pengumpulan, komputasi, dan pengolahan data dalam jumlah besar, serta teknologi
AI guna menemukan moda operasional terbaik dan menyusun proyeksi.
Tren 6: Integrasi PV+ESS+Grid
Dari sisi
produksi listrik, kita menyaksikan semakin banyak praktik pembangunan basis
energi bersih PV+ESS. Basis energi ini digunakan untuk memasok listrik
pada load center melalui jaringan transmisi listrik UHV. Dari
sisi konsumsi listrik, virtual power plant (VPP) kian
populer di banyak negara. VPP memadukan sistem PV terdistribusikan secara
masif, ESS, dan controllable load, serta menerapkan penjadwalan
fleksibel pada unit pembangkit listrik dan penyimpanan energi demi
mencapai peak shaving, dan lain-lain.
Maka,
pembangunan sistem energi yang stabil dan mengintegrasikan PV+ESS+Grid guna
menyediakan suplai listrik PV dan suplai listrik pada gardu akan menjadi
langkah penting yang menjamin ketahanan energi. Kita dapat mengintegrasikan
teknologi digital, elektronika daya, dan penyimpanan energi guna mewujudkan
hubungan yang saling melengkapi antara berbagai sumber energi lewat berbagai
teknologi, termasuk 5G, AI, dan teknologi cloud yang segera
diterapkan di berbagai negara.
Tren
7: Aspek Keselamatan yang Lebih Baik
Aspek keselamatan sistem merupakan tulang punggung perkembangan industri PV & ESS. Hal ini mendorong kita agar mempertimbangkan segala skenario secara sistematis, serta menautkan dan mengintegrasikan elektronika daya, elektrokimia, manajemen termal, serta teknologi digital secara komplet demi meningkatkan aspek keselamatan sistem. Di pembangkit listrik PV, 70% kerusakan berasal dari sisi DC. Maka, inverter harus mendukung diskoneksi smart string dan deteksi konektor otomatis.
Dalam skenario PV terdistribusi,
fitur AFCI (Arc Fault Circuit Breaker) akan menjadi konfigurasi standar,
sedangkan, fitur penonaktifan cepat (rapid shutdown) pada level panel
surya akan memastikan keselamatan kerja personel dan petugas pemadam kebakaran.
Dalam skenario ESS, berbagai teknologi, seperti elektronika daya, cloud,
dan AI harus diterapkan guna menyempurnakan manajemen ESS, mulai dari level
baterai hingga seluruh sistem. Moda proteksi biasa berdasarkan respons pasif
dan isolasi fisik diubah menjadi proteksi otomatis aktif, menerapkan desain
keamanan multidimensi, dari perangkat keras hingga perangkat lunak, dan dari
struktur hingga algoritma. (Tim Liputan)
Editor : Aan