KALBARNEWS.CO.IDS
(JAKARTA) - Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Bandung Tati Nurmala menyebutkan tanaman pangan jenis serealia hanjeli bisa
menjadi alternatif pangan pengganti beras dengan kandungan gizi yang sangat
tinggi.
Minggu (4 Desember 2022).Pakar: Hanjeli Tanaman Pangan Pengganti Beras Bergizi Tinggi
Tati Nurmala dalam webinar "Pendayagunaan
Potensi Hanjeli sebagai Bahan Diversifikasi Pangan Alternatif yang Sangat
Prospektif di Pasar Global" yang dikutip di Jakarta, Minggu, mengatakan
hasil penelitian yang dilakukannya mengungkapkan bahwa dalam 100 gram hanjeli
terdapat karbohidrat sebanyak 76,4 persen, protein 14,1 persen, lemak nabati
7,9 persen, dan kalsium sebesar 54 miligram.
Kandungan protein pada hanjeli disebutkan mencapai
8,8 persen dan kalsium 18 miligram lebih tinggi dari beras.
Sementara itu, indeks glikemik hanjeli tergolong
rendah, yaitu 50 ke bawah. Kandungan karbohidrat pada hanjeli juga lebih rendah
daripada beras, yakni berada di angka 87,7 persen yang mana cocok bagi
penderita diabetes atau seseorang yang sedang mengikuti program diet dan
menghindari beras.
"Hanjeli bisa dijadikan sebagai pangan
fungsional pengganti beras. Apalagi hanjeli tidak butuh pasokan air sebanyak
padi. Kadar kalsiumnya juga tinggi sekali, bisa untuk mengendalikan
osteoporosis," kata Tati.
Tidak hanya jadi bahan pangan dan obat, hanjeli
juga dapat membantu konservasi lahan dengan akarnya yang dapat menetralkan
tanah. Di China, kata Tati, hanjeli disimpan di atas kain sutra dalam stoples.
"Di supermarket dijual di tempat herbal,
harganya di atas Rp100.000 per kilogram," kata Tati.
Mendorong pangan lokal selain beras ini sejalan
dengan ajakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Syahrul meminta agar
masyarakat dapat mengonsumsi sumber karbohidrat berbasis lokal yang juga
mengenyangkan. Hal ini sebagai upaya untuk mendukung diversifikasi pangan.
Menurut Syahrul, masyarakat Indonesia masih
memegang prinsip "belum kenyang apabila belum makan nasi".
"Diversifikasi pangan menjadi pilihan.
Seseorang bisa kenyang tidak hanya dengan beras. Aneka pangan lokal bisa menjadi
pilihan," kata Syahrul.(Tim liputan)
Editor : Aan