KALBARNEWS.CO.ID (SUKABUMI) - Palang Merah Indonesia (PMI)
menyalurkan bantuan non-tunai (BNT) untuk para peternak yang hewannya yang terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk membantu membangkitkan kembali
usaha peternakan baik sapi, kambing maupun domba.PMI Salurkan Bantuan Non-Tunai Untuk Peternak Terdampak PMK
"Kami targetkan sebanyak 1.100 kepala keluarga (peternak kecil) di
Provinsi Jawa Tengah menerima program BNT. Setiap peternak mendapatkan
masing-masing Rp1,5 juta dalam bentuk non-tunai," kata Koordinator
Operasional Manajemen Risiko Bencana International Federation of Red Cross and
Red Crescent Societies (IFRC) Country Cluster Delegation untuk Indonesia,
Brunei Darussalam, Singapore dan Timor-Leste Teuku Khairil Azmi melalui
sambungan telepon, Kamis (22 Desember 2022)
Menurut Khairil, penyaluran BNT melalui mekanisme dana kedaruratan internal
PMI. Program ini diharapkan dapat memperkuat dan menjamin kehidupan
perekonomian peternak kecil. Meskipun PMK ini tidak menyerang manusia, tetapi
dampaknya sangat dirasakan oleh para peternak khususnya peternak berkapasitas
kecil.
Melalui mekanisme pendanaan IFRC dan PMI, pihaknya menargetkan BNT ini bisa
menjangkau 15 ribu warga di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Aceh yang
terdampak PMI.
"Dukungan yang kami berikan untuk para peternak tersebut melalui BNT,
menyediakan kegiatan disinfektan, meningkatkan pengendalian epidemi dan
mengaktifkan surveilans berbasis komunitas, serta kampanye kesadaran,’”
katanya.
Dihubungi secara terpisah, Ketua bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat
Sumarsono mengatakan sudah sekitar enam bulan PMI aktif melakukan penyuluhan
kepada masyarakat maupun melalui radio dan penyemprotan di pasar serta kandang
ternak untuk mencegah penyebaran PMK.
Dengan adanya BNT, diharapkan para peternak yang masuk dalam daftar penerima
manfaat, bisa menggunakan bantuan ini untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
PMI telah melakukan langkah strategis dan tindakan langsung untuk
meminimalisasikan penyebaran PMK sebagai perpanjangan dari pemerintah untuk
urusan kemanusiaan melalui respon cepat dan partisipasi aktif dalam berbagai
koordinasi baik dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan
Kementerian Pertanian RI.(Tim Liputan)
Editor : Aan