KALBARNEWS.CO.ID
(BANJARMASIN) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) membentuk sebanyak 601
mahasiswa berkarakter wirausaha yang ditempa lewat Program "Wirausaha
Merdeka" dengan memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa dalam
berwirausaha.ULM Bentuk 601 Mahasiswa Berkarakter Wirausaha
"Kami bersyukur dan bangga ULM dipercaya
menjadi tuan rumah penyelenggaraan Program Wirausaha Merdeka yang diikuti 601
mahasiswa dari 15 perguruan tinggi," kata Rektor ULM Prof Ahmad Alim
Bachri di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (18 Desember 2022).
Adapun kegiatan yang dilakukan selama satu
semester di antaranya perkuliahan, magang, "business plan",
"mentoring", pendampingan, dan kunjungan industri.
ULM juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan
dan industri di Kalimantan Selatan dalam penyelenggaraan program yang
diinisiasi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem
Anwar Makarim itu.
Alim menyebut program ini dapat menjawab persoalan
yang dihadapi bangsa bagaimana menciptakan dan membangun wirausaha milenial
sebanyak mungkin dalam rangka kemakmuran masyarakat.
Apalagi, katanya. Indonesia membutuhkan stabilitas
pertumbuhan ekonomi untuk bisa menyelesaikan persoalan tingkat pengangguran
yang tinggi.
Untuk itu, papar dia, alumni perguruan tinggi
didorong untuk menjadi pengusaha sehingga berkontribusi nyata dalam
menyelesaikan persoalan pengangguran dan kemiskinan.
"Wirausaha adalah tempat berkembangnya
inovasi, kemudian embrio dari inovasi itu sendiri adalah perguruan tinggi di
setiap negara," jelas dia.
Diketahui, ujarnya, salah satu indikator kemajuan
suatu bangsa ditentukan oleh jumlah wirausaha yang dimiliki.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),
rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih sebesar 3,47 persen atau hanya
sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk 276 juta, sedangkan rasio
jumlah pengusaha di negara maju rata-rata 12 persen dari populasi penduduk.
Bagi Indonesia, tambahnya, rasio wirausaha,
khususnya dari generasi muda menjadi penting mengingat tingginya pertumbuhan
perdagangan berbasis elektronik (e-commerce) dan menjelang bonus demografi
tahun 2030.(Tim
Liputan)
Editor : Aan