KALBARNEWS.CO.ID
(DENPASAR) - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Sosial
memfasilitasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) milik disabilitas untuk
berjualan dengan membentuk dua stan di Denpasar Festival (Denfest) ke-15 tahun
2022 di kawasan Catur Muka.UMKM Disabilitas Difasilitasi Dua Stan Di Denfest 2022
"Stan ini didukung Dinsos Denpasar, diberi jatah 2
untuk disabilitas. Jadi yang kuliner satu, yang kreativitas satu," kata
pemilik UMKM Makanan Gorengan Ni Komang Apriyani Yuki di Denpasar, Bali, Minggu
(26 Desember
2022).
Yuki yang merupakan salah satu penyandang disabilitas yaitu
tuna netra menjelaskan bahwa UMKM-nya sendiri menjual berbagai jenis makanan
gorengan, seperti pisang goreng dan lumpia yang ia produksi dengan dibantu
orang tuanya.
Dalam acara Denfest 2022 yang berlangsung sejak Rabu (21/12)
lalu itu, Yuki difasilitasi sebuah stan bersama Anak Agung Oka Harumini,
seorang tuna wicara yang menjual makanan khas Bali seperti tipat cantok, rujak
bali, dan daluman.
Selama lima hari berjualan, Yuki mengakui bahwa
pendapatannya cukup meningkat dari biasanya, di mana dalam waktu sehari ia
mendapat penghasilan Rp200 ribu-Rp500 ribu, sementara di luar Denpasar Festival
penghasilannya bahkan tak mencapai Rp100 ribu per hari.
Hal serupa juga dialami Oka Harumini, meskipun cukup
kesulitan ketika berhadapan dengan pembeli, dalam waktu sehari dirinya mampu
membawa pulang sekitar Rp500 ribu.
"Di sini lebih banyak pembeli karena masyarakat
berjalan-jalan dan mereka ingin lihat dan coba. Astungkara ada saja pembeli, biasanya sore,
tapi waktu hujan lebat memang sepi," kata Yuki.
Perempuan kelahiran 1997 itu bercerita bahwa stan kuliner
yang ditempatinya di Denfest 2022 merupakan buah pemberian Dinas Sosial Kota
Denpasar yang menunjuknya untuk bergabung.
Lebih dalam, ia berharap agar kesempatan serupa kembali
diberikan, termasuk bagi UMKM disabilitas lainnya yang juga ingin
terlibat.
Selain stan kuliner, kata Yuki, penyandang disabilitas
diberikan tenda untuk membangun stan kreativitas, yang diisi dengan penjualan
kerajinan tangan berupa aksesoris, dupa, hingga jasa pijat refleksi.
Pemilik UMKM Sun Handcraft Ayu Sunitri salah satunya. Di
stan tersebut, Ayu yang merupakan tuna wicara menjual aksesoris perempuan
dengan harga Rp5 ribu-Rp200 ribu, dan pada hari pertama Denfest dibuka ia
berhasil membawa pulang uang Rp500 ribu dari penjualan kerajinan tangan
buatannya.
Salah satu pengunjung Denfest 2022 bernama Ketut Hernawati
yang berbelanja di stan kuliner UMKM disabilitas menyampaikan antusiasnya.
"Saya memang sengaja ke sini (stan
UMKM disabilitas, red). Tadi awalnya lewat dan lihat disabilitas
diikutsertakan jadi beli, dan bersih kulinernya bagus," kata dia.
Hernawati yang berkunjung bersama keluarganya itu membeli
makanan buatan Yuki yang dijual mulai dai Rp5.000, ia mengaku ingin kembali
berbelanja jika melihat UMKM disabilitas serupa. (Tim Liputan)
Editor : Aan