KALBARNEWS.CO.ID (SEOUL) -- Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea, berhasil
mencatat rekor ekspor tertinggi sepanjang sejarah senilai US$ 640 juta pada 2021. Ekspor hasil pangan
berbasiskan pertanian (agrifood) ini diperkirakan kembali berlanjut tahun ini, sebab
angkanya telah melampaui kinerja ekspor tahun lalu pada Oktober 2022. Kamis (5 Januari 2023).Buah-Buahan Segar Provinsi Gyeongsangbuk-Do Kian Populer Di Asia Tenggara
Nilai ekspor agrifood Provinsi
Gyeongsangbuk-do pada Oktober 2022 mencapai US$ 679,64 juta,
mengalami kenaikan 40% dari nilai ekspor pada Oktober 2021 yang
tercatat US$ 485,45 juta.
Di segmen
buah segar hasil budi daya, nilai ekspor buah apel, persik, dan stroberi
masing-masing meningkat 81,3%, 52,6%, dan 33,7%. Berdasarkan tujuan ekspor,
angka ekspor masing-masing meningkat 114,1%, 60%, 53,5%, dan 48,5%
di Thailand, wilayah Taiwan, Vietnam, dan Hong Kong S.A.R.
Komoditas agrifood terpopuler
asal Korea di Asia Tenggara adalah buah-buahan segar. Konsumen
membeli buah asal Korea untuk ritus yang memperingati hari kematian leluhur (ancestral
rite) serta hadiah berkat cita rasa manis, aroma, dan kualitas produk
tersebut.
Provinsi
Gyeongsangbuk-do Province dikelilingi pegunungan tinggi dengan rentang suhu
harian yang beraneka ragam, dan presipitasi rendah sehingga menjadi wilayah
ideal untuk membudidayakan buah-buahan. Buah-buahan yang dihasilkan di wilayah
ini mengambil porsi sekitar 30% dari produksi buah total di Korea. Berdasarkan
jenis buah, 64%, 52%, 54%, dan 86% buah apel, persik, anggur, dan plum di Korea
masing-masing dibudidayakan di Provinsi Gyeongsangbuk-do.
'daily'
merupakan salah satu merek buah-buahan milik Provinsi
Gyeongsangbuk-do yang menawarkan buah-buahan premium. Produknya diseleksi
dan dijamin oleh Provinsi Gyeongsangbuk-do. Merek ini hanya memproduksi
"apel, persik, anggur, serta plum". Buah-buahan tersebut melalui
proses seleksi kolektif menurut kriteria ketat di Kompleks Pengolahan Produk
Pertanian, fasilitas mutakhir dengan sistem otomatisasi, brix
meter nondestruktif, dan alat pencucian. Fasilitas ini juga memiliki
kriteria higiene yang mengacu pada panduan manajemen kualitas. Maka, produk
dengan stiker 'daily' harus melalui seluruh proses tersebut.
'daily'
memiliki sistem manajemen mutu yang ketat sehingga sangat digemari
konsumen.
Di sisi
lain, Provinsi Gyeongsangbuk-do juga menjalankan beragam proyek guna
mencapai nilai ekspor agrifood senilai US$ 800 juta
pada 2026. Provinsi ini pun menyusun dan menggencarkan beragam strategi ekspor
dengan mendirikan Agrifood Export General Support Center, infrastruktur
pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi setiap negara untuk mengembangkan
pasar di ASEAN dan wilayah lain. Lebih lagi, strategi ini ingin meningkatkan
komoditas ekspor untuk pasar arus utama, serta mengelola gerai-gerai
penjualan agrifood di pasar luar negeri. (Tim Liputan)
Editor : Aan