KALBARNEWS.CO.ID (SINTANG) - Koordinator Bidang Koordinasi dan Konvergensi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sintang Kartiyus mengatakan turunnya angka stunting di 18,7 persen dari 38,2 persen bisa terjadi berkat kerjasama semua pihak. Selain itu, inovasi yang dilakukan dalam upaya penurunan stunting bisa dikatakan berjalan dengan baik. Turunnya Stunting di Sintang Kerjasama Semua Pihak
"Kunci utama menurunkan angka stunting di Sintang adalah kekompakan semua tim dari lintas sektor. Saya minta semua tim harus terus kompak," ujar Kartiyus saat berbincang dengan Pelaksana Tugas Kaper BKKBN Kalbar, Selasa (31 Januari 2023).
Menurutnya Tim Percepatan Penurunan Stunting harus kompak membangun sinergisitas. Baik di tingkat kecamatan hingga desa. Kemudian kunci sukses penurunan stunting adalah dengan membuat inovasi baru. Sebab menghadapi persoalan stunting, perlu dilakukan hal-hal yang baru juga. Sehingga para petugas tidak bosan dan tetap terus bersemangat.
Dari hasil tinjauan tim di lapangan. Penyebab stunting di Sintang karena sanitasi. Dari total 391 desa, ODF ada 102. "Di tahun ini kita target 50 desa lagi," ujarnya.
Mudah-mudahan dalam setahun ini, bisa 50 desa terbangun sanitasi yang baik. Alokasi anggarannya bisa menggunakan dana desa atau memanfaatkan CSR perusahaan yang berada di wilayah desa.
Ini pemicu stunting, masalah air bersih dan sanitasi. Namun untuk wilayah hulu tetap masalah gizi pada keluarga.
Untuk mengintervensi stunting dalam persoalan gizi. Pemda Sintang sudah menjalankan program menanam di halaman rumah masing-masing. Kemudian untuk proteinnya bisa membuat kandang ternak. Untuk vitaminnya juga bisa menanam pohon buah-buahan. "Jadi tak semuanya harus beli. Ketika semua ini bisa terlengkapi pemenuhan vitamin dan proteinnya, pasti akan terhindar stunting," ujarnya.
Inovasi lainnya lanjut dia, dengan program Kampung Sayur dengan Dinas Pertanian. Lalu kampung hortikultura dengan fokus di desa-desa menanam buah yang berbeda -beda. "Seperti Desa Pagal Baru nanam lengkeng. Beberapa desa ada menanam pisang dan nanas. Jadi setiap desa miliki keunggulan," ujarnya.
Saat ini, pihaknya juga terus memperkuat para duta seribu HPK baik di tingkat kecamatan dan desa. Menurutnya pemahaman ilmu tentang stunting mesti dimiliki oleh para duta stunting. Oleh sebab itu dari tahun ke tahun, pihaknya selalu membuat program peningkatan kapasitas para duta seribu HPK ini.
Kemudian lanjut dia, penguatan para tokoh agama untuk menyampaikan informasi tentang stunting saat memberikan khotbah sudah dilakukan. "Saya kira inovasi lama dan baru sudah kita lakukan buat menurunkan angka stunting ini. Mudah-mudahan ke depan stunting bisa turun lagi," ujarnya.
Pelaksana Tugas Kaper BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Aulia Arfiansyah Arief mengatakan, penurunan angka stunting di Kabupaten Sintang patut diapresiasi.
Kemudian, apa yang sudah dilakukan Sintang dalam upaya penurunan stunting bisa juga menjadi percontohan untuk daerah lain agar bisa melakukan hal yang sama.(BP)
Editor : Aan