KALBARNEWS.CO.ID (BARCELONA) -- Huawei hari ini meluncurkan
solusi multilayer DC ransomware protection pertama di industri
yang berbasiskan kolaborasi network-storage. Solusi ini
dilansir Huawei di Mobile World Congress
(MWC) Barcelona 2023. Huawei menugaskan IDC untuk menulis
Laporan Resmi IDC yang berjudul "Developing Ransomware Resilience
with Multilayer Network, Storage, and Data Protection Architecture".
Publikasi ini secara sistematis merumuskan praktik terbaik dalam sistem multilayer
protection untuk serangan ransomware. Jumat (3 Maret 2023)Huawei Lansir Solusi MRP Pertama untuk Pusat Data dengan "2 Defense Lines & 6 Protection Layers"
Dalam
serangan ransomware, peretas mengenkripsi data pengguna dan
membatasi akses atas aset, lalu memaksa korban membayar uang tebusan
agar akses ini dibuka. Serangan ransomware tidak hanya
menghentikan layanan, namun juga merusak reputasi korban.
Seluruh
serangan ransomware memiliki beberapa ciri khas penting dari
sisi layanan:
a) Perangkat
lunaknya sangat beraneka ragam. Jumlah varian ransomware meningkat
98% pada periode Semester II-2021 hingga Semester I-2022 sehingga sangat sulit
dideteksi dan direspons, bahkan serangan tersembunyi dan baru berlangsung cepat
dan efektif.
b) Ransomware cepat
menyebar sehingga administrator tidak sempat merespons setelah sebuah serangan
dimulai. Menurut Microsoft, ransomware dapat menembus sistem
untuk memperoleh akses hanya dalam 45 menit.
c) Dampak ransomware terhadap bisnis
perusahaan tergolong lebih parah ketimbang jenis pengguna lain, sebab biasanya
perusahaan membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan layanan setelah terkena
serangan, dan data bahkan sama sekali tidak dapat diperoleh kembali. Laporan resmi
IDC mengungkap, durasi rata-rata service downtime akibat ransomware mencapai
lima hari pada 2022, dan lebih dari 46% perusahaan yang membayar uang tebusan
belum mampu memperoleh datanya setelah terkena serangan.
Maka, perusahaan
sangat memerlukan proteksi terpadu yang efektif, sebab solusi proteksi ransomware yang
biasa tidak dapat mengatasi tantangan.
Solusi inovatif multilayer
ransomware protection (MRP) Huawei memberikan proteksi data
berdasarkan kolaborasi network-storage. Dengan tiga kapabilitas
utamanya—network-storage detection, network-storage response,
dan network-storage recovery—solusi ini mampu mencegah enkripsi dan
pencurian data secara lebih baik ketimbang solusi kompetitornya.
· Solusi MRP menggunakan sistem yang
terdiri atas dua lini pertahanan dan enam lapis proteksi untuk meningkatkan
keamanan sistem TI, serta memberikan enkripsi terpadu dari sisi storage sehingga
efektif menangkal pencurian data.
· Berkat tim proteksi ransomware Huawei,
mekanisme deteksi network-storage juga memiliki akurasi 99,9%
(menurut laporan CNCTC), dan mengotomatisasi deteksi ancaman.
· Solusi MRP Huawei menghasilkan recovery tercepat
di industri, mencapai 172 TB/jam, dan menggunakan snapshot yang
aman untuk memulihkan layanan dalam hitungan detik. Di sisi lain, offline
air-gap storage dari solusi ini secara efektif menangani service
locking dalam jangka panjang setelah data terenkripsi, semakin
mempersingkat waktu recovery.
·
Michael Qiu, President, Global Data Center
Marketing & Solution Sales Dept., Enterprise BG, Huawei,
menjelaskan, "Ransomware merupakan salah satu ancaman yang
paling serius bagi perusahaan di seluruh dunia. Tahun lalu, Huawei meluncurkan
solusi four-layer storage yang membantu banyak klien
menaklukkan serangan ransomware. Tahun ini, teknologi baru
kami, multilayer ransomware protection (MRP), mengandalkan
kolaborasi network-storage untuk memperkuat
proteksi. Solusi ini mengurangi dampak serangan ransomware pada
bisnis Anda, dan meniadakan service downtime."
·
Duncan Brown, VP, Enterprise Research Europe, IDC, berkata,
"Kami menilai, strategi ini perlu ditingkatkan menjadi pendekatan berlapis
yang mencakup kombinasi teknologi infrastruktur, seperti storage dan
jaringan, pelatihan tentang kesadaran keamanan siber secara konsisten dan
komprehensif, serta memperbarui keamanan endpoint dan
jaringan. Langkah tersebut menjadi pertahanan terbaik melawan ransomware." (Tim Liputan)
Editor : Aan