KALBARNEWS.CO.ID (BARCELONA) - Barcelona, 1 Maret 2023 –
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Global System for Mobile Communications Association
(GSMA) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk
meningkatkan ketahanan lingkungan dan ekonomi Indonesia dengan mengembangkan mitigasi berbasis
seluler untuk berbagai isu perubahan iklim. (1 Maret
2023).Indosat dan GSMA Tingkatkan Ketahanan Lingkungan dan Ekonomi Indonesia
Berdasarkan MoU
tersebut, IOH dan GSMA melakukan program konservasi mangrove dan upaya peningkatan produktivitas
pembudidaya udang dan kepiting menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) di Kalimantan
Utara, Indonesia.
Kemitraan ini
akan dijalankan melalui Mobile Innovation Hub GSMA, yang dibuat dalam kemitraan dengan Deutsche Gesellschaft
für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), yang ditugaskan oleh Kementerian Federal Jerman
untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ).
Penandatanganan
MOU berlangsung di Mobile World Congress (MWC) Barcelona 2023. President Director and CEO
Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan Indonesia terus memainkan
peranan pentingnya untuk mendorong pengendalian perubahaniklim dunia.
“Isu-isu prioritas yang telah dibahas pada Climate Sustainability
Working Group (CSWG) sebagai rangkaian G20 lalu, menjadi dasar kerja sama kami
dengan GSMA. Kami yakin aksi nyata yang memanfaatkan teknologi digital ini akan meningkatkan
ketahanan lingkungan serta ekonomi masyarakat sekitar di Kalimantan Utara. Program
berkelanjutan ini juga akan membawa dampak positif bagi pelestarian alam Indonesia sekaligus
meningkatkan perekonomian bangsa di masa depan,”Chief Regulatory Officer at GSMA and President Mobile for
Development Foundation, John Giusti.
John Giusti menambahkan GSMA memperkuat komitmennya untuk
mengatasi tantangan iklim global dengan mendukung program nyata yang memanfaatkan inovasi
digital untuk mengatasi dampak iklim. Kami melakukan pekerjaan ini bersama dengan dukungan
kami yang lebih luas terhadap upaya industri seluler untuk mencapai Net Zero.
Kolaborasi antara
Indosat Ooredoo Hutchison dan GSMA Mobile Innovation Hub, adalah contoh yang bagus
tentang bagaimana seluler dapat memainkan peran penting dalam menghubungkan
komunitas yang rentan dengan solusi digital yang memungkinkan mereka meningkatkan ketahanan
iklim. Konservasi hutanbakau adalah kebutuhan global di banyak komunitas pesisir,
dan program percontohan seperti ini membawa pembelajaran tak ternilai yang dapat diterapkan dan
ditingkatkan.
Program kerja sama IOH dengan
GSMA akan dilakukan di Provinsi Kalimantan Utara dalam dua bentuk kegiatan. Kegiatan pertama yaitu
Pemetaan Partisipatif Laut dan Pesisir yang menggunakan
teknologi geospasial untuk meningkatkan perencanaan wilayah dan pembuatan kebijakan terutama untuk lahan pertanian
rumput laut. Kegiatan yang kedua berupa Digitalisasi Budidaya Udang yang Ramah Lingkungan dengan
menggunakan alat pemantauan berbasis IoT agar
produktivitasnya meningkat. Kedua kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh
adanya deforestasi hutan bakau karena perluasan
pertanian rumput laut dan udang yang tidak teratur dan mengancam ekosistem lingkungan hidup.
“Sebagai perusahaan
pascamerger yang didorong oleh tujuan, IOH tidak hanya menghubungkan masyarakat Indonesia, namun juga
memberdayakan masyarakatnya dengan pemanfaatan teknologi
digital. Dengan membawa semangat Gotong Royong, kami akan terus menjadi kolaborator utama bagi kemitraan strategis
dalam mencapai tujuan tersebut seiring mendorong pelestarian
lingkungan bagi generasi penerus,” tutup Vikram. (Tim Liputan).
Editor : Aan