Ketua Dewan Pertimbangan DAD Kalbar, Lasarus, S.Sos |
Pelantikan Pengurus
Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Barat periode 2023-2028 ini juga dihadiri Tokoh Kalbar yang juga
merupakan Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus , Wakil Gubernur Kalbar, H Ria Norsan,
Ketua Pemuda Melayu, Sy Machmud, Ketua-ketua Organisasi Adat Kalbar,
Ketua-ketua DAD Kabupaten dan Kota serta tokoh masyarakat lintas Etnis
se-Kalbar.
Ketua Dewan
Pertimbangan DAD Kalbar yang juga merupakan Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus dalam
sambutannya menaruh harapan besar kepada pengurus Dewan Adat Dayak (DAD)
Kalimantan Barat periode 2023-2028 yang baru saja dilantik. Dirinya berharap,
DAD mampu merawat keharmonisan suku yang selama ini sudah terjalin baik di provinsi
ini.
"Kalau
diminta menyampaikan wejangan, barangkali saya kurang pas karena dari sisi
pengalaman dan kompetensi, ada banyak sekali orang-orang DAD yang jauh lebih
pantas untuk menyampaikannya. Mungkin baru dikatakan pas kalau saya sekadar
menyampaikan harapan. Nah, harapannya hanya satu, tolong dijaga harmonisasi di
Kalbar ini," ucap Lasarus.
"Kita orang
Dayak ini hidup berdampingan dengan suku-suku lain. Oleh karenanya, tidak boleh
kita ini merasa mentang-mentang. Kalau kata orang Jawa kita itu harus tepo
seliro," katanya.
Pada momen yang
sama, Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat ini juga menyerukan kepada
masyarakat untuk tidak mudah terhasut dengan provokasi bernuansa SARA. Lasarus
mengatakan bahwa tindakan provokasi tidak sepatutnya direspons karena hanya
akan memicu tindak kekerasan.
"Saya dulu
antara tahun 1999-2001 pernah mendamaikan kelompok yang tengah berkonflik. Saya
saksikan sendiri betapa besar kerugian yang ditimbulkan akibat konflik itu. Ada
orang tua yang luka-luka sehingga tidak bisa menafkahi keluarganya, ada banyak
warung yang tidak bisa buka karena situasi tidak kondusif, anak-anak tidak bisa
sekolah, dan seterusnya. Karena melihat langsung efek buruk suatu konflik, saya
menjadi sangat paham kalau keharmonisan itu merupakan anugerah yang tak
ternilai. Oleh karenanya, jangan sampai kejadian semacam itu terulang kembali
di era sekarang. Menghindarinya, salah satunya dengan tidak mudah terpancing
dengan provokasi yang bersifat SARA. Kalau menemukan tindakan provokatif,
cobalah klarifikasi dulu kebenarannya. Tabayyun dululah kalau kata kyai-kyai
NU," tutur Lasarus.
Kepengurusan DAD
Kalbar periode 2023-2028 yang diketuai Cornelius Kimha dikukuhkan secara resmi
oleh Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Marthin Billa.
Cornelius Kimha yang
juga merupakan mantan Bupati Mempawah ini terpilih setelah memperoleh suara
mayoritas pada Musyawarah Adat (Musdat) VI Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat
pada bulan Januari 2023 lalu. (tim liputan).
Editor : Heri