KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) -Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan gerakan pemberian makanan bergizi selama 90 hari oleh kader posyandu di Puskesmas Tanjung Hulu bisa menjadi percontohan dalam upaya menurunkan stunting di kota ini. Dia berharap gerakan tersebut bisa lebih besar dengan menyentuh diseluruh kelurahan. Gerakan Beri Makanan Bergizi 90 Hari Bisa Tekan Stunting
“Pergerakan pembagian telur oleh Puskesmas Tanjung Hulu di Kecamatan Pontianak Timur sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Pemberian telur itu langsung dilakukan oleh kader Posyandu dan dilihat langsung sampai ke mulut anak,” ujar Edi Rusdi Kamtono, Selasa (30 Mei 2023).
Kini mereka kembali melakukan terobosan dengan memberikan menu makanan bergizi bervariasi pada anak terpapar stunting setiap hari. Menurutnya langkah tersebut bisa menjadi contoh untuk digerakkan di setiap kelurahan.
Alokasi anggaran yang didapat teman-teman Puskemas di Tanjung Hulu ini dari hasil ngamen amal peduli stunting yang dilakukan belum lama ini oleh teman-teman musisi. Hasilnya didapat Rp 4,5 juta. Dari angka itu sudah dihitung dan bisa menangani delapan anak terpapar stunting.
Penangananya diberikan makanan bergizi setiap hari selama 90 hari. Harapan dia, dengan pemberian makanan bergizi setiap hari oleh para kader posyandu di Puskemas Tanjung Hulu, akan terdapat perbaikan gizi. Dengan begitu harapannya para anak ini bisa terbebas dari stunting.
Gerakan pemberian makanan selama tiga bulan ini ingin dia skalanya dilebarkan. Setiap puskemas ditiap kelurahan bisa melakukan hal yang sama. Kuncinya di sini adalah pergerakan para kader posyandu. Jika kadernya mau bergerak memberi makanan bergizi setiap hari pada penderita stunting selama tiga bulan. Diapun optimis angka stunting yang kini berada di 19,7 persen bisa turun di 10 persen.
Soal anggaran penanganan stunting, pandangan dia banyak masyarakat mau terlibat. Contoh kecil gerakan dari bawah yang dilakukan teman-teman musisi ini. Suara dari akar. Jika gerakan kecil ini kembali dilakukan dengan skala lebih besar, pastinya akan banyak anggaran yang didapat buat penanganan stunting.
Artinya masyarakat mau terlibat dalam misi kemanusian ini. Jika metodenya sudah tepat. Semuanya bisa satu visi dan misi menurunkan stunting. Iapun optimis dengan gerakan berkelanjutan dan terpantau ini dapat menurunkan angka stunting di Kota Pontianak. Bukan tidak mungkin, gerakan yang dilakukan oleh Puskemas Tanjung Hulu ini juga bisa menjadi percontohan. Baik di tingkat Kabupetan Kota dan Provinsi. Bukan tidak mungkin juga, gerakan terobosan ini dicontoh diskala nasional.(BP)
Editor : Aan