KALBARNEWS.CO.ID (GUIYANG) - Dalam beberapa tahun terakhir,
Provinsi Guizhou mengalami transformasi luar biasa di sektor pertanian dan
pedesaan berkat perkembangan pesat industri big data. Kemajuan ini
telah mendorong provinsi ini mempercepat pengembangan skenario digital di
sektor pertanian, serta menjalankan digitalisasi dan evolusi pintar atas
praktik pertanian tradisional. Integrasi teknologi digital pun meliputi setiap
aspek, mulai dari produksi komoditas pertanian, distribusi, kegiatan operasional,
serta penjualan, berawal dari budi daya tanaman hingga konsumsi. Perpaduan
digitalisasi dan industri tersebut telah menghasilkan "Butterfly
Effect". (26 Mei 2023).Integrasi Digitalisasi Dan Industri: Modernisasi Pertanian Di Guizhou Bergerak Semakin Cepat
Dari sisi front end, Provinsi Guizhou memiliki lebih
dari 1.000 platform penjualan digital di pasar lokal, seperti "ONE
MA Guizhou" sebagai pintu gerbang penting untuk aktivitas
penjualan eksternal. Dari sisi middle end, integrasi infrastruktur
logistik, seperti "Cloud Warehouse of Guizhou Products",
menjangkau tingkat provinsi, kota, kabupaten, kecamatan, dan desa sehingga
mempercepat pengiriman komoditas pertanian dari Guizhou. Dari sisi back
end, "Guizhou Intelligent Agriculture Cloud
Platform" yang mudah digunakan, berperan sebagai asisten digital
yang memfasilitasi pertumbuhan perusahaan dan pengumpulan data.
"Kearifan"
baru dari big data tersebut secara drastis mengubah cara
produksi dan aktivitas operasional petani di Guizhou.
Di Luoye
New Village, Longtan Sub-district, Guanling Autonomous County, Guanling County
Prickly Ash Industry Data Center menjadi sentra informasi pertanian. Di sini,
sebuah layar LED besar menampilkan data komplet tentang budi daya tanaman prickly
ash. Lewat platform big data yang canggih ini,
informasi real-time tentang pertumbuhan, pengendalian hama,
tingkat pH tanah, serta faktor penting lain dikumpulkan dari sekitar 400
kebun prickly ash di Luoye New Village, Longtan Sub-district.
Data bermanfaat ini juga mendasari panduan budi daya tanaman, pemantauan
lingkungan hidup, serta peringatan dini tentang basis budi daya tanaman prickly
ash.
Lebih lagi, Prickly Ash Industry Data Center dilengkapi sederet
sistem mutakhir, termasuk automatic drip irrigation,
pemantauan Internet of Things (IoT), manajemen
terstandardisasi, serta layanan agronomi berbasiskan AI. Infrastruktur komplet
ini turut didukung pusat ramalan cuaca, pusat pemantauan kesuburan tanah, serta
lampu pengukur hama yang ditempatkan secara strategis di seluruh kebun prickly
ash. Lewat perangkat tersebut, pemantauan real-time atas
faktor penting, seperti kondisi kesuburan tanah, suhu, kelembapan, serta
aktivitas hama, dapat dilakukan.
Di kebun
milik Guizhou Shenghai Ecological Animal Husbandry Development Co., Ltd. di
Kaiyang County, sistem big data intelligent management yang
canggih telah menghadirkan terobosan dalam konsep automated green
ecological intelligent pig farming. Sistem ini memfasilitasi pemantauan
lewat video atas seluruh kegiatan peternakan babi sekaligus mengatur sejumlah
faktor penting, seperti suhu dan kelembapan.
Berdasarkan
informasi yang terkumpul, setiap babi dalam peternakan ini mengenakan label
berteknologi pintar di kupingnya sehingga pengumpulan data selalu berlangsung.
Label berteknologi pintar ini merekam berbagai jenis informasi, termasuk suara
dan suhu tubuh ternak, setiap saat. Dengan mengkaji data tersebut, pembiak
dapat memonitor perkembangan dan status kesehatan ternaknya secara efektif.
Di
Guizhou, integrasi teknologi digital dan pertanian modern terlihat dari
perkembangan pesat di sektor e-commerce pedesaan.
Platform e-commerce arus utama seperti Alibaba dan Jingdong
telah berekspansi di wilayah ini dengan menyasar wilayah pedesaan selama
beberapa tahun terakhir.
Pembawa
acara live broadcast marak ditemui di wilayah ini,
menghubungkan ribuan keluarga dan menjalin interaksi langsung antara petani dan
konsumen. Di saat bersamaan, platform e-commerce lokal dan
infrastruktur logistik terus ditingkatkan sehingga merevolusi kegiatan produksi
dan pemasaran di sektor pertanian.
Di
Rongjiang County, terletak di Qiandongnan Miao dan Dong Autonomous Prefecture,
Provinsi Guizhou, profesi unik tersebut juga berkembang, yakni "pembawa
acara live-streaming di wilayah pedesaan". Salah satu
warga yang menjalankan profesi ini adalah Wang Qihong. Dia merupakan salah satu
warga desa setempat yang telah menjadi pembawa acara live-streaming.
Sebelumnya, dia hanya menjual produk pertanian yang dihasilkannya, namun dia
kini membantu desanya untuk meningkatkan penghasilan. Dalam enam tahun
terakhir, dia telah menggelar lebih dari 3.000 live show, serta
sukses menjual lebih dari 400.000-Jin (200.000 kg) sayur-sayuran
dan komoditas pertanian lain.
Rongjiang
County telah berupaya membina dan mendukung berbagai tim live-streaming dalam
beberapa tahun terakhir. Hasilnya, Rongjiang County berhasil mencatat angka penjualan
kumulatif hingga RMB 300 juta untuk berbagai jenis produk, baik lewat
kanal daring dan luring, pada 2022.
Integrasi
industri big data yang berkembang pesat dengan revitalisasi
pedesaan di Guizhou mengusung gelombang baru pertumbuhan ekonomi
digital. Baru-baru ini, Rencana Aksi Pemberdayaan "1.000 Integrasi
Perusahaan" telah diterbitkan pemerintah Provinsi Guizhou. Menurut rencana
ini, kemajuan penting akan tercapai dalam meningkatkan digitalisasi di sektor
pertanian di Guizhou pada 2025. Targetnya, meningkatkan indeks
integrasi antara big data dan sektor pertanian, dari 39,8 poin
pada 2020 menjadi 45 pada 2025. Dengan demikian, sinergi antara kedua sektor
tersebut semakin meningkat, dan potensi kemajuan transformatif pun tercapai di
sektor pertanian di Guizhou.(Tim Liputan).
Editor : Aan