KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Kakanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat, Muhajirin Yanis mendukung Gerakan Kalbar Zero Stunting. Dukungan itu ia sampaikan saat menerima kunjungan kerja Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, Pintauli Romangasi Siregar, Kamis (11 Mei 2023) pagi. Kakanwil Kemenag Kalbar Dukung Program Pencegahan Stunting
Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar menuturkan dalam upaya meningkatkan sinergitas pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penanganan Stunting Tahun 2023 di Provinsi Kalimantan Barat, perlu dilakukan langkah-langkah strategis dan terpadu oleh seluruh pemangku kepentingan.
Pada kesempatan tersebut Muhajirin menyambut baik kunjungan kerja Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar dan Ketua Tim Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kalbar. Ia menuturkan Kementerian Agama terus membangun kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar untuk bergerak bersama dalam percepatan penurunan stunting di Kalimantan Barat.
“Program Percepatan Penurunan Stunting merupakan program bersama, oleh karena itu kerja sama tersebut tidak hanya di tingkat provinsi, akan tetapi gerakan bersama dalam program penurunan stunting dibangun hingga tingkat kabupaten/kota, dan kecamatan,” katanya.
Menurut Muhajirin Yanis, Kementerian Agama ikut ambil bagian dalam upaya penurunan angka stunting itu melalui program bimbingan pra nikah bagi calon pengantin. Kegiatan ini dilakukan pada seluruh Kantor Urusan Agama se-Kalimantan Barat. Kegiatan Bimbingan itu juga bagian dari upaya mencapai keluarga Sakinah, mawaddah, warahmah. "Semua kami lakukan secara konfrehensif. Bahkan di Kabupaten Sambas sudah melaksanakan program keluarga asuh bagi warga yang terdata mengalami stunting," ujarnya.
“Dalam rangka penurunan angka stunting, Kemenag Sambas telah melakukan program keluarga asuh bagi keluarga yang mengalami stunting. Program ini bekerja sama dengan BAZNAS Sambas. Kami berikan sembako dan telur rebus kepada masyarakat secara langsung. Program itu diapresiasi oleh Bupati Sambas,” terang Muhajirin Yanis.
Pintauli Romangasi Siregar memberikan apresiasi atas program kegiatan yang telah digagas dan dilaksanakan oleh Kementerian Agama tersebut. Ia mengatakan diantara upaya untuk melakukan pencegahan stunting itu diperlukan pendampingan pasangan usia subur untuk memprogramkan penundaan kehamilan anak pertama ketika belum mapan secara ekonomi.
Dalam kesempatan itu, juga dibahas program Kerjasama kedepannya untuk meningkatkan sinergi pencegahan stunting. Muhajirin Yanis mengatakan Kementerian Agama memiliki modal sumber daya manusia yang siap diberdayakan untuk menyukseskan program pemerintah.
Pintauli Romangasi Siregar menerangkan, BKKBN memiliki aplikasi yang dinamai Elsimil, yakni aplikasi elektronik Siap Nikah dan Hamil. Sebuah aplikasi inovasi yang diharapkan dapat menekan angka stunting yang ditujukan kepada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca melahirkan dan balita. (Tim Liputan).
Editor : Aan