KALBARNEWS.CO.ID (SEKADAU) - Berbagai upaya mengejar target percepatan penurunan stunting terus digencarkan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Kolaborasi BKKBN Kalbar Bersama BPKP Petakan Permasalahan Stunting Sekadau
Salah satu langkah strategis yang dilaksanakan yakni evaluasi percepatan penurunan stunting dengan berkolaborasi bersama Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalbar.
Evaluasi yang melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait percepatan penurunan stunting tersebut salah satunya digelar di Kabupaten Sekadau pada Selasa (2 Mei 2023)).
Pengendali Teknis BPKP Provinsi Kalbar Rudy mengungkapkan evaluasi yang dilakukan tersebut bertujuan untuk menilai ketepatan konvergensi dan progres implementasi kebijakan penurunan stunting, lalu akuntabilitas keuangan dan kinerja, serta keselarasan berbagai program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sekadau.
“Ini bukan untuk kepentingan kami tapi untuk kepentingan negara dan generasi kedepan, stunting ini yang perlu kita cegah dan tangani bersama,” ungkap Rudy.
Rudy menambahkan agenda evaluasi itu juga bertujuan menganalisa efektivitas berbagai program dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kemudian menganalisa hambatan agar BPKP Kalbar dapat memberikan rekomendasi atas permasalahan yang ditemukan sehingga upaya percepatan penurunan stunting akan semakin maksimal.
“Kita berharap dengan upaya maksimal kita bersama maka target penurunan stunting 2024 bisa dicapai dengan maksimal,” katanya.
Sementara itu ditempat yang sama Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Kalbar, Pranowo Adi mengungkapkan evaluasi percepatan penurunan stunting tersebut dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia untuk di Provinsi Kalbar salah satunya digelar di Kabupaten Sekadau.
Dalam evaluasi tersebut menurutnya Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar berkolaborasi bersama BPKP Kalbar dengan tujuan utama yakni mencapai target percepatan penurunan stunting secara nasional pada 2024 mendatang.
“Kita harapkan dengan upaya ini bisa semakin maksimal untuk mengejar target percepatan penurunan stunting,” ungkap Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Kalbar.
Adi menyebut evaluasi serupa sebelumnya juga telah dilakukan pada 2022 lalu di Kabupaten Sambas, Melawi dan tingkat provinsi. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada tataran provinsi Kalbar angka stunting mengalami penurunan. Dari data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 angka stunting Kalbar turun sebesar dua persen.
“Kita harapkan upaya bersama semua pihak maka stunting di Provinsi Kalbar semakin bisa kita turunkan,” tutupnya.(BP)
Editor : Aan