KALBARNEWS.CO.ID (ENDE) - Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia
(Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital
(GNLD) Siberkreasi kembali menghadirkan Pekan Literasi Digital untuk
masyarakat di Nusa Tenggara Timur melalui kampanye #MakinCakapDigital. Workshop
sehari yang mengusung tema "Literasi Digital Untuk Mendukung
Transformasi Digital" tersebut, diselenggarakan secara tatap muka
pada tanggal 9 Mei 2023 di Graha Ristela, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara
Timur (NTT). Rabu ( 10 Mei 2023 ).Masyarakat Terliterasi, Kemenkominfo Wujudkan Ruang Digital Yang Kondusif Dan Produktif Di Nusa Tenggara Timur
Internet telah
menjadi bagian tak terpisahkan bagi mayoritas masyarakat Indonesia, tak
terkecuali bagi warga NTT. Menyadari pentingnya peran internet dalam
keseharian, Kemenkominfo merasa perlu mengedukasi masyarakat dan komunitas di
Kabupaten Ende serta wilayah lain di NTT. Selain bertujuan untuk meningkatkan
literasi digital, kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan tingkat
penetrasi internet di Tanah Air. "Menurut data kami, pengguna internet
di Indonesia saat ini mencapai sekitar 73,3% dari total
penduduk Indonesia. Namun, masih banyak pengguna media sosial yang
terpapar isu SARA, hoax, dan menjadi korban tindak kejahatan
karena masyarakat hanya tahu cara menggunakan media sosial tanpa memahami
akibatnya. Karenanya, Pekan Literasi Digital ini penting untuk meningkatkan
wawasan digital masyarakat Ende," kata Suprianto, PLT Kadis Kemenkominfo
Kab. Ende.
"Transformasi
digital merupakan kebutuhan hidup yang terus berubah dan berkembang. Agar
aktifitas dan komunikasi dalam dunia digital dapat berjalan dengan lancar,
hal-hal dasar yang harus diperhatikan diantaranya, perhatikan norma budaya,
menjaga etika saat berada di dunia maya, serta keamanan dan kenyamanan diri
sendiri dan orang lain dalam lingkungan digital," jelas Dr. Laurentius
D. Gadi Djou, Dosen Akutansi Universitas Flores.
Seiring
meningkatnya penetrasi internet, kemampuan masyarakat Indonesia dalam
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi digital terus membaik setiap
tahunnya. Indeks Literasi Digital tahun
2022 yang dirilis Kemenkominfo awal tahun lalu menyebutkan
bahwa Indonesia berada di level 3,54 poin dari skala 1-5 atau berada
pada level sedang. Indeks tersebut meningkat 0,05 poin dibanding 2021 yang
masih berada di level 3,49. Indeks literasi digital tersebut diukur melalui
empat pilar indikator besar, yakni Digital Skills, Digital Ethics,
Digital Safety, dan Digital Culture.
Kegiatan literasi
digital yang dilakukan Kemkominfo turut mengikis selisih masyarakat yang
"melek digital" di perkotaan (urban) dan pedesaan (rural). Berdasarkan survei Status Literasi
Digital Indonesia 2021 yang dilakukan Katadata Insight
Center (KIC) dengan Kemkominfo, responden di daerah perkotaan yang memiliki
indeks literasi digital tinggi sebesar 52,5 persen. Sementara di pedesaan,
porsi masyarakat dengan tingkat literasi digital tinggi sekitar 49,8 persen.
Selisih yang tipis antara keduanya menunjukkan semakin merata perkembangan daya
saing digital di Indonesia.
Seperti yang
dijelaskan Fernando Watu, Kepada Desa Detusoko Barat, Kabupaten Ende, NTT,
"Masa depan yang kita ingingkan adalah perspektif dan aksi dari warga
lokal. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi antara kampus dan kampung yang
langkahnya milenial, dengan pemanfaatan teknologi yang tepat. Digitalisasi desa
yang dibutuhkan lebih kepada digitalisasi produk dan potensi desa."
Salah satu aspek
penting dalam digitalisasi desa yaitu peran UMKM dalam perekonomian desa. UMKM
yang didukung oleh teknologi yang tepat dapat meningkatkan daya saing
produk-produk pengusaha desa tersebut. "Beberapa keuntungan digitalisasi
UMKM meliputi pemasaran yang semakin luas tanpa batas, kemudahan akses,
komunikasi langsung dengan konsumsi, serta dapat diakses selama 24 jam.
Digitalisasi UMKM menjadi sesuatu kebutuhan sekaligus menjadi salah satu solusi
sarana penjualan bagi pelaku UMKM di Indonesia karena tidak ada
batasan pendidikan, usia, fisik, daerah, dan lainnya," ungkap Ferdianus
Rega, Penggiat UMKM, Founder Istana Sehat.
Pemerataan daya
saing digital hingga pelosok nusantara didukung berbagai inisiatif
pengembangan, seperti melalui akselerasi infrastruktur TIK, daya saing talenta
digital, dan literasi keuangan. Antusiasme masyarakat Kabupaten Ende terlihat
dari beragam kalangan yang hadir dalam kegiatan ini, mulai dari Komunitas Bank
Sampah; Komunitas Mobile Legend hingga sejumlah penggiat Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM). Di akhir workshop, para peserta dihibur
dengan penampilan band, stand up comedian serta berbagai doorprize menarik.
Untuk informasi
lebih lanjut dan acara literasi digital lainnya, kunjungi info.literasidigital.id dan
ikuti Instagram @Siberkreasi.
Tentang Kementerian
Komunikasi dan Informatika Indonesia
Kementerian
Komunikasi dan Infomartika (Kemenkominfo), melalui Ditjen Aptika, memiliki
fungsi utama untuk menyebarkan dan mengembangkan infrastruktur digital nasional
untuk mempercepat transformasi digital Indonesia.
Kemenkominfo
bekerja sama dengan Gerakan Literasi Digital Nasional Siberkreasi sebagai mitra
untuk memberikan edukasi dalam literasi digital kepada masyarakat melalui
berbagai bentuk media. Gerakan ini difokuskan pada pemanfaatan literasi digital
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bangsa dan memajukan
bangsa Indonesia.(Tim Liputan).
Editor : Lan