KALBARNEWS.CO.ID (SINTANG) - Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sintang melaksanakan Komunikasi Sosial Pemulihan Pasca Konflik di Desa Balai Harapan Kecamatan Tempunak pada Rabu, 31 Mei 2023. Pemkab Sintang Gelar Komsos Untuk Pemulihan Pasca Konflik
Hadir pada kesempatan tersebut Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Syarief Yasser Arafat, Kaban Kesbangpol Kusnidar, Anggota Forkopimda, Forkopimcam Tempunak, Pimpinan OPD di Lingkungan Pemkab Sintang, Ketua FKUB Andreas Calon beserta anggotanya, Camat Tempunak Maryono, Kepala Desa Balai Harapan Ali Musbikin, tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat Desa Balai Harapan.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Syarief Yasser Arafat menyampaikan bahwa mewujudkan kerukunan merupakan salah satu visi Pemkab Sintang.
“Ada 3 indikator yang menentukan kerukunan di Kabupaten Sintang yakni toleransi, partisipasi dan keamanan. Itu yang dijadikan tolok ukur ini akan terus kita lakukan,” terang Syarief Yasser Arafat
Syarief Yasser Arafat mengatakan Bupati Sintang sangat mendukung kegiatan hari ini. Dalam rangka mewujudkan kerukunan di Kabupaten Sintang. Apalagi menjelang tahun politik. Suhu politik mulai ikut meningkat. Kita harus lakukan antisipasi. Kita boleh berbeda dalam hal pilihan. Tetapi kita harus tetap selalu bersama dan menjaga keamanan.
“Ada banyak media atau cara untuk membuat rukun masyarakat. Misalnya melalui olahraga, seni dan budaya. Maka kami akan mendukung penuh upaya Pemerintah Desa Balai Harapan dalam melakukan kegiatan yang bertujuan untuk itu,” ungkap Syarief Yasser Arafat
Kaban Kesbangpol Sintang Kusnidar menyampaikan tujuan komunikasi sosial pemulihan pasca konflik ini dalam rangka memperkuat silaturahmi warga di Desa Balai Harapan.
“Komsos ini juga untuk memperkuat komunikasi, saling mengisi, membangun kerukunan dan toleransi di antara sesama warga desa. Kami menghadirkan psikolog Dinas Sosial Kabupaten Sintang yakni Cory Magdalena,” tambah Kusnidar
Kusnidar berharap masyarakat Desa Balai Harapan terus menjaga kebersamaan, kerukunan dan keharmonisan di tengah masyarakat,” tambah Kusnidar
Camat Tempunak Maryono menjelaskan bahwa masyarakat Desa Balai Harapan baru saja merayakan Gawai Dayak.
“Saya ikut hadir. Semua hadir. Semua etnis dan agama hadir. Saya senang melihat Gawai kemarin. Tidak ada sekat diantara masyarakat. Semua indah, walaupun berbeda,” terang Maryono.
Maryono mengatakan indah seperti pelangi. Pelangi itu indah karena warnanya banyak. Pelangi kalau hanya satu warna, dia tidak akan indah. Terima kasih atas upaya kebersamaan disini.
“Desa Balai Harapan sedang menuju status desa mandiri. Karena syarat menjadi desa mandiri adalah aman dan rukun.” tutup Maryono. (Tim Liputan).
Editor : Aan