KALBARNEWS.CO.ID (BALI) - Taroo, restoran baru bernuansa
"paddy pool lounge", telah resmi dibuka di Ubud, Bali. Tak sekedar tempat makan,
restoran ini mengusung konsep sebagai wahana bersantai
yang dilengkapi kolam renang air hangat dengan pemandangan menghadap persawahan subak khas Pulau Dewata. Minggu (21 Mei 2023)Sambut Taroo Ubud, Restoran Sajikan Kuliner Atraktif di Tengah Keindahan Alam dan Budaya Bali
Kentalnya nuansa budaya Bali
dimunculkan Taroo dari arsitektur dan interior yang didesain untuk menyatu dengan alam. Setiap tamu yang
datang akan disambut tiga patung “Cili” setinggi
4 meter. Patung-patung ini mencerminkan semangat tradisi Bali dan menjadi symbol tiga elemen kehidupan, yaitu kepala, tubuh,
dan kaki. Ketiga patung Cili ini melambangkan kekuatan,
keindahan, dan kesuburan.
Kami sangat senang menyambut
tamu di Taroo dan menawarkan pengalaman yang menggabungkan
alam, budaya, dan gastronomi," kata Abigail Khairunisa mewakili pemilik dan manajemen Taroo Paddy Pool Lounge.
Abigail pun menjelaskan bahwa
adanya perpaduan pemandangan sawah, kolam air panas, live musik, dan hidangan lezat, diharapkan
dapat memberikan pengalaman berkesan bagi para
tamu yang ingin bersantai dan terhubung dengan alam. "Tujuan kami
adalah menciptakan ruang di mana tamu dapat
bersantai dan meremajakan diri, sambil terhubung dengan
keindahan alam dan budaya Bali.
Filosofi Taroo
“Nama Taroo sendiri
berasal dari "Kalpataru" yakni pohon yang melambangkan kesejahteraan bagi semesta. Taroo berharap
bisa membawa kemakmuran dan kesejahteraan
tak hanya bagi pemiliknya, tapi juga bagi para pelanggan, staf, dan masyarakat sekitar. Di awal operasionalnya,
Taroo mempekerjakan 30 orang tenaga kerja yang
sebagian besar dari Ubud. “Mulai dari chef, pramusaji, sampai general manajer
itu dari Ubud,” ujar Abigail.
Selain memberdayakan sumber
daya manusia (SDM) lokal, Taroo juga bekerjasama dengan tokoh adat, kepala desa, dan pengelola
subak.
“Untuk semua kegiatan kita
melibatkan mereka. Semoga kalau kita
maju, itu artinya bisa maju bareng-bareng untuk kemakmuran masyarakat,” urai Abigail.
Menu Khas Taroo
Menu Taroo mengantarkan
tamunya pada perjalanan kuliner dari masakan Indonesia hingga internasional. Dengan penekanan pada bahan-bahan
segar dan metode memasak tradisional.
Menurut Abigail, setiap hidangan Taroo adalah perayaan rasa dan tekstur yang akan memanjakan lidah pengunjungnya. Untuk
makanan, manajemen mematok kisaran harga
mulai dari Rp. 40 ribu sampai Rp. 150 ribu.
“Salah satu menu yang
menjadi ciri khas restoran ini adalah bebek krispi Taroo. “Enggak semua orang suka bebek, karena bau khas
bebek. Nah disini, kita olah sedemikian rupa agar masuk
ke selera semua orang. Kita sajikan dengan nasi hainam,” ujar Abigail.
Manajemen Taroo
Didirikan oleh Krisnawati,
ibu Abigail, Taroo terletak di Jl. Raya Kendran, Ubud, Bali. Persiapan pendiriannya makan waktu sekitar
tujuh bulan. Dalam merancang arsitektur restorannya,
Krisnawati dibantu biro arsitek dari Bali, SHL Asia. Sementara desain interior dan dekorasi dikerjakan sendiri oleh
Krisnawati. Restoran ini berdiri di atas lahan seluas 26 are dan dalam rencana jangka panjang akan
diperluas dengan tambahan lahan 27 are.
Taroo dilengkapi lahan parkir
untuk kendaraan tamu. Manajemen Taroo juga menyediakan fasilitas parkir valley jika pengunjung
ramai dan kapasitas parkir tak mencukupi.
“Ke depan kita siapkan pengembangan parkir yang bisa
cukup untuk 20 mobil,” kata Abigail.
Fasilitas lain untuk tamu
disediakan ruang ganti baju, handuk, dan kamar mandi. Fasilitas ini untuk mendukung para tamu yang ingin
berenang di paddy pool. Taroo juga menggunakan teknologi
khusus agar kolam renang air panasnya tetap higienis.
“Air kolam tidak pakai kaporit sama sekali dan metode pembersihan
pake mesin garam agar sehat,” papar Abigail.
Taroo buka setiap hari dari
pukul 10 pagi hingga 11 malam. Restoran ini resmi dibuka sejak 12 Mei 2023 yang ditandai dengan acara
grand opening. Acara seremoni pembukaan restoran
ini yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan artis ibu kota. Diantaranya
Indah Kalalo, Shanty, Nikita Mirzani, Gunawan dan
sederet pesohor lainnya. (Tim Liputan).
Editor : Aan