KALBARNEWS.CO.ID (CHONGQING) -- Koridor Perdagangan Internasional Darat-Laut
yang Baru (New International Land-Sea Trade Corridor), sebuah jalur perdagangan
dan logistik yang dibangun wilayah tingkat provinsi di Tiongkok Barat dan
anggota ASEAN, mendatangkan hasil yang baik pada 2022, menurut laporan indeks
yang diluncurkan di sesi pembukaan Western China International Fair for
Investment and Trade Kelima. Acara ini dibuka Kamis lalu di Kota Chongqing,
Tiongkok Barat Daya. (22 Mei 2023).Xinhua Silk Road: "New International Land-Sea Trade Corridor" Catat Hasil yang Baik pada 2022
Menurut laporan
ini, Indeks Pembangunan New International Land-Sea Trade Corridor tercatat
sebesar 135,2 poin pada 2022, naik 10,3% dan 32,5% dari indeks pada 2021 dan
2020. Hal tersebut menunjukkan implementasi strategi yang berjalan dengan baik,
serta efisiensi operasional yang kian optimal.
Indeks ini memantau
perubahan dan dampak pada pembangunan infrastruktur koridor, aglomerasi dan
peningkatan industri, perdagangan asing, logistik, serta daya saing industri.
Mengacu pada 2019,
laporan ini menyajikan tiga subindeks penting dari sisi pembangunan, mutu
pembangunan, dan daya saing. Hal tersebut memperlihatkan gambaran pembangunan
New International Land-Sea Trade Corridor secara utuh, menurut Liu Wei, Director,
Coordination Center for Logistics and Operation, New International Land-Sea
Trade Corridor.
Subindeks tentang
skala pembangunan pada 2022 meningkat 17,6 poin menjadi 156,8 poin, sedangkan,
subindeks tentang kualitas pembangunan menurun 1,9 poin menjadi 111,3 poin.
Angka ini menunjukkan pembangunan dan logistik koridor perdagangan ini telah
berjalan baik, serta struktur perdagangan antarwilayah sepanjang koridor telah
dioptimalkan.
Subindeks tentang
daya saing meningkat 14,8 poin menjadi 125,6 poin berkat langkah yang terus
dijalankan dalam peningkatan infrastruktur dan pengembangan metode logistik
baru.
Koridor ini telah
menghadirkan pasar yang lebih besar bagi Tiongkok Barat. Di sisi lain, volume
impor dan ekspor antarwilayah di sepanjang koridor dan negara-negara ASEAN
meningkat dari RMB 691,6 miliar pada 2019 menjadi RMB
881,7 miliar pada 2022.
Indeks ini disusun
oleh Chongqing Port and Logistics Office, serta Komisi Pembangunan dan
Reformasi Wilayah Otonom Guangxi Zhuang bersama instansi terkait dari provinsi
lain di Tiongkok Barat. Penyusunan indeks juga melibatkan Coordination Center
for Logistics and Operation, New International Land-Sea Trade Corridor and the
New Land-Sea Corridor Operation Co., Ltd, menurut Liu. (Tim Liputan).
Editor : Aan