KALBARNEWS.CO.ID (NANNING) -- China-ASEAN Cultural Forum Ke-18, disponsori oleh
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok dan pemerintah Wilayah Otonom
Guangxi Zhuang, berlangsung di Nanning, Tiongkok, pada 19 Juni lalu. Dengan
tema "Smart Libraries Construction and Reading Promotion", Forum ini
mengulas restorasi dan pelestarian buku-buku kuno, serta ingin memperkuat dan
memperluas kerja sama Tiongkok-ASEAN di bidang perpustakaan dan penerbitan buku. Rabu (21 Juni 2023).China-ASEAN Cultural Forum Ke-18 Berlangsung di Nanning Tiongkok
Di Forum ini, tamu dari instansi kebudayaan dan pariwisata di
Tiongkok dan negara-negara ASEAN, serta pakar dan akademisi lainnya
mengeksplorasi visi kerja sama baru dalam pembangunan smart library.
YM Rao Quan, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok, YM Wissanu
Krea-ngam, Wakil Perdana Menteri Thailand, Suanesavanh Vignaket, Menteri
Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Laos, U Ko Ko, Menteri Agama dan
Kebudayaan Myanmar, Shi Zhongjun, Sekretaris Jenderal ASEAN-China Centre, serta
tamu-tamu lain dari Tiongkok dan negara-negara ASEAN, serta lembaga
internasional mengkaji kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN dalam pengembangan
perpustakaan. Mereka juga membahas kebijakan baru untuk meningkatkan kebiasaan
membaca, serta berbagi pandangan tentang target dan peran penting smart
library. Di sisi lain, mereka juga menjajaki kolaborasi potensial dalam
pembangunan smart library.
Pakar dan
akademisi turut membagikan pencapaian terbarunya dalam restorasi dan
pelestarian buku-buku kuno, serta memaparkan cara membangkitkan kembali
peninggalan kebudayaan. Peserta forum juga mencermati bagaimana sains dan
teknologi berdampak pada kebudayaan, serta melestarikan karya-karya kuno lewat
kemajuan teknologi digital. Lebih lagi, kalangan penerbit profesional juga
berbagi pengalaman dan pandangan tentang masa depan kerja sama penerbitan
buku.
Di forum
ini, perwakilan instansi perpustakaan asal Tiongkok dan negara-negara ASEAN
resmi meluncurkan China-ASEAN Library Alliance Initiative sebagai
kearifan yang dihasilkan forum ini, serta pencapaian penting dalam pertukaran
dan kerja sama perpustakaan antara kedua pihak. Inisiatif ini ingin mempererat
kegiatan pertukaran dan pelatihan staf perpustakaan, berbagi sarana teknis,
serta mengintegrasikan pengembangan inovatif.
Dalam 18
bulan terakhir, China-ASEAN Cultural Forum secara efektif telah meningkatkan
kerja sama budaya dan sikap saling memahami antara Tiongkok dan negara-negara
ASEAN, serta berkembang sebagai forum profesional yang memiliki pengaruh
internasional. (tim Liputan).
Editor : Aan