KALBARNEWS.CO.ID (DUBAI) -- Program Pelatihan
Kepemimpinan "Climate x" kini dapat diikuti mahasiswa di seluruh
dunia. Mahasiswa yang berminat dapat mendaftarkan diri di http://climatexleadership.Program Pelatihan Kepemimpinan "Climate x" Terbuka Bagi Mahasiswa di Seluruh Dunia
Didukung oleh UNFCCC, UNESCO, dan mitra global, serta melibatkan
Global Alliance of Universities on Climate (GAUC) dan Asian Universities
Alliance (AUA) sebagai tuan rumah, program pelatihan ini membina generasi masa
depan sebagai pemimpin iklim pada masa mendatang. Program ini mengutamakan
pendekatan sinergis, serta menyajikan sarana pendidikan terkemuka, serta
menawarkan kurikulum inovatif.
Perubahan
paradigma pembangunan
Transisi
menuju ekonomi bebas emisi karbon lebih dari sekadar meninggalkan bahan bakar
fosil. Bahkan, transisi ini merupakan "perubahan paradigma
pembangunan" yang memunculkan model modernisasi baru yang bermanfaat bagi
dunia, serta berkontribusi pada masa depan yang ramah lingkungan dan
sejahtera," ujar Lord Nicholas Stern, Chair, Grantham
Research Institute at LSE dan Chair, Academic Committee, GAUC.
Perubahan
paradigma ini terjadi bersamaan dengan perubahan luar biasa di pasar tenaga
kerja, memunculkan standar dan peluang baru. "Generasi muda masa kini
adalah pemimpin dan pilar masa depan, terlepas dari kariernya pada masa
mendatang, mereka harus mempertimbangkan netralitas karbon sebagai tujuan
bersama," ujar Dr. WANG Binbin, Executive Secretary-General, GAUC.
Dengan
tema "Climate x", program pelatihan ini mengangkat dampak
transformatif dari perubahan iklim, serta keterkaitannya dengan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDG). Melanjutkan kesuksesan program pelatihan
uji coba "Climate x" pada 2022, program pelatihan 2023 ingin
mendukung semakin banyak generasi muda untuk menangkap peluang dari perubahan
paradigma tersebut, serta berkontribusi terhadap terwujudnya masa depan
netralitas karbon. Maka, program pelatihan tahun ini terbuka bagi mahasiswa di
seluruh dunia.
Pendidikan
bergengsi di 28 universitas dan lembaga lain
Mengingat
Uni Emirat Arab (UEA) akan menjadi tuan rumah 2023 UN Climate Change
Conference (COP28), GAUC menjalin kemitraan strategis dengan Asian
Universities Alliance (AUA), aliansi yang terdiri atas 15 universitas
di Asia, sebagai salah satu tuan rumah program ini.
Dengan
melibatkan pihak lain di luar jaringan universitas GAUC, kemitraan tersebut
mengangkat tantangan perubahan iklim yang secara khusus dihadapi di Asia,
sekaligus tetap mempertahankan perspektif global. Selama program pelatihan
berlangsung, pakar dari universitas yang menjadi anggota GAUC dan AUA akan
berkolaborasi dalam memberikan kuliah dan lokakarya. Kegiatan ini mengutamakan
sinergi antara isu perubahan iklim dan topik tahunan GAUC, yakni sinergi antara
perubahan iklim dan listrik bersih, kesehatan, bencana, serta fesyen
berkelanjutan.
Lebih
lagi, berkat jaringan mitra global yang luas, program pelatihan juga akan
menggelar berbagai lokakarya, sesi diskusi panel, kuliah ekstrakurikuler dari
pembicara tamu yang bekerja di organisasi PBB, industri, NGO, masyarakat sipil,
dan lain-lain.
Dari
peserta pelatihan menjadi pemimpin iklim pada masa depan Agar mahasiswa dapat bertransisi dari sosok yang
mempelajari iklim menjadi pemimpin aksi ikim, program pelatihan menerapkan
pendekatan "Train the Trainer" melalui modul belajar "1+3".
Dengan modul ini, "1" merujuk pada kursus daring yang berlangsung
selama satu bulan pada Juli'; sedangkan, "3" mencerminkan tiga
kegiatan dengan format gabungan (hybrid) yang harus diselesaikan
mahasiswa pada Agustus hingga November, untuk mempraktikkan keahlian
kepemimpinan dan pengetahuan tentang iklim. Kegiatan ketiga adalah acara yang
dipimpin generasi muda, 2023 Global Youth Climate Week (the Week),
sebuah mekanisme yang digagas oleh GAUC dan lebih dari 100 pemangku kepentingan
di dunia pada 2022.
Setelah
merampungkan modul 1+3, mahasiswa akan mendapat sertifikasi dari GAUC dan AUA
sebagai "Climate x" Trainer. Lebih lagi, "Climate
x" Trainer yang memiliki kepemimpinan dan dedikasi terbaik
selama 2023 Global Youth Climate Week berlangsung pada 20-24 November tahun
ini, akan memperoleh gelar lain, yakni "Climate
x" Pioneer. Selanjutnya, "Climate
x" Pioneer mendapat kesempatan untuk terpilih
sebagai COP28 GAUC Youth Delegation, serta mengemukakan aksi iklim
kepemudaan di hadapan pemimpin tata kelola perubahan iklim global
di COP28, Dubai. (Tim Liputan).
Editor : Aan