Ibu Rumah Tangga Menjerit..... LPG 3 Kilogram Langka Dipasaran, Harga Jual Tak Sesuai HET

Editor: Redaksi author photo

LPG 3 Kilogram Langka Dipasaran, Harga Jual Tak Sesuai HET
KALBARNEWS.CO.ID (KETAPANG) - Kelangkaan Gas (LPG) subsidi 3 kilogram di pusat kota Kabupaten Ketapang dan sekitarnya dalam sepekan terakhir ini menjadi keluhan masyarakat akibatnya banyak warga terutama ibu ibu rumah tangga menjerit akibat langkanya gas melon tersebut. Selasa (22 Agustus 2023)


Ayu (34) salah seorang ibu rumah tangga, warga Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan mengaku resah terkait sulitnya mendapatkan gas melon membuat dirinya tak bisa memasak di dapur. 


"Sejak satu minggu terakhir ini Gas LPG 3 Kilogram sulit didapat, jika pun ada harganya bisa sampai 40 ribu, kalau tetap seperti ini kita makin sulit dibuatnya," ketusnya.


Ayu mengatakan, selama ini dia membeli gas LPG di warung eceran. Harganya Rp 30 hingga 35 ribu. Namun sudah beberapa hari ini, sejumlah warung yang biasa menjual gas LPG 3 kg kini tak lagi menyediakannya. 


"Sudah keliling ke mana-mana biasanya dengan mudah didapat di warung - warung, tapi sekarang sudah tidak ada lagi, jadi kami ibu rumah tangga terpaksa beli masakan jadi," ucapnya. 


Menanggapi langkanya gas LPG 3 kg dipasaran, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Ketapang Riza Fauzan mengatakan, sejauh ini distribusi dari agen ke pangkalan gas LPG di Kabupaten Ketapang masih lancar.


Menurutnya, kalaupun ada keterlambatan pengiriman, biasanya dikarenakan faktor cuaca, yang membuat pasokan gas dari Kota Pontianak terhambat.


"Namun berdasarkan informasi dari para agen LPG di Ketapang, distribusi ke pangkalan masih lancar," ungkapnya.


Terkait mahalnya harga Gas LPG, Riza menegaskan, pangkalan LPG wajib menjual LPG bersubsidi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Namun untuk pengecer yang tidak resmi, pihaknya mengaku tidak bisa menjamin dan mengontrol harga.


"Kami meminta agar pangkalan LPG bersubsidi dapat menyalurkan gas melon ke pada warga yang benar-benar berhak," tegasnya. 


Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disprindagkop Kabupaten Ketapang, mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab langkanya Gas LPG ini, namun pihaknya sudah melakukan pengecekan dilapangan.


"Infonya baru saya dapat tadi malam, jadi tadi pagi kita rapat dan hari ini tim kita sedang melakukan pengecekan ke lapangan guna memastikan apa penyebab kelangkaan Gas LPG ini," akunya.


Terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG subsidi ini pihaknya mengaku adanya perubahan harga, namun belum bisa menyebutkan berapa harga yang ditetapkan.


"Terkait HET ini, memang ada perubahan untuk di wilayah perhuluan, namun, untuk datanya masih ada di Ekbang. Jika sudah ada nanti akan kami sampaikan," tukasnya.(Fendi's)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini